GROWTH INVESTING VS INCOME INVESTING

Last modified date

Growth investing dan income investing adalah dua pendekatan investasi saham yang berbeda, masing-masing dengan tujuan dan strategi yang berbeda. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

Growth Investing

Tujuan Utama:

  • Memperoleh keuntungan dari pertumbuhan nilai saham dalam jangka panjang.

Strategi:

  • Fokus pada Pertumbuhan: Investasi dilakukan pada saham perusahaan yang diharapkan mengalami pertumbuhan pendapatan dan laba yang cepat. Investor growth biasanya mencari perusahaan yang sedang berada dalam fase ekspansi atau inovasi.
  • Analisis Fundamental: Melibatkan analisis potensi pertumbuhan masa depan perusahaan melalui metrik seperti pendapatan, laba bersih, dan proyeksi pertumbuhan.
  • Harga Saham: Sering kali membeli saham dengan rasio harga terhadap laba (P/E ratio) yang tinggi, karena investor percaya bahwa perusahaan tersebut akan menghasilkan laba yang lebih besar di masa depan.

Keuntungan:

  • Kenaikan Nilai: Potensi keuntungan besar dari apresiasi harga saham.
  • Inovasi dan Ekspansi: Biasanya berinvestasi di perusahaan yang inovatif atau berkembang pesat.

Risiko:

  • Volatilitas: Saham growth bisa sangat volatile dan rentan terhadap fluktuasi harga jangka pendek.
  • Valuasi Tinggi: Harga saham mungkin tinggi dibandingkan dengan laba saat ini, dan jika pertumbuhan tidak tercapai, nilai saham bisa menurun.

Contoh: Teknologi, perusahaan start-up, dan perusahaan yang sedang berkembang pesat.

Income Investing

Tujuan Utama:

  • Mendapatkan pendapatan tetap dari dividen atau bunga.

Strategi:

  • Fokus pada Pendapatan: Investasi dilakukan pada saham yang memberikan dividen stabil dan tinggi, atau instrumen lain seperti obligasi yang memberikan bunga tetap.
  • Dividen: Memilih saham dari perusahaan yang memiliki catatan memberikan dividen secara konsisten. Investor income juga sering mempertimbangkan yield dividen, yaitu rasio dividen per saham dibandingkan harga saham.
  • Stabilitas: Cenderung berinvestasi pada perusahaan yang mapan dan stabil secara finansial, dengan catatan historis dividen yang baik.

Keuntungan:

  • Pendapatan Tetap: Menerima pendapatan reguler dari dividen atau bunga, yang dapat digunakan untuk biaya hidup atau diinvestasikan kembali.
  • Kurang Volatilitas: Biasanya, saham yang memberikan dividen stabil lebih resisten terhadap fluktuasi pasar jangka pendek.

Risiko:

  • Pertumbuhan Terbatas: Potensi pertumbuhan nilai saham mungkin lebih rendah dibandingkan dengan saham growth, karena perusahaan mungkin fokus pada pembayaran dividen daripada reinvestasi untuk ekspansi.
  • Penurunan Dividen: Dividen tidak dijamin; perusahaan bisa mengurangi atau menghentikan dividen jika kondisi keuangan memburuk.

Contoh: Perusahaan utilitas, perusahaan yang stabil dan matang, serta saham dengan dividen tinggi.

Ringkasan

  • Growth Investing berfokus pada pertumbuhan nilai saham dari potensi ekspansi dan inovasi perusahaan, sering kali dengan risiko volatilitas yang lebih tinggi dan valuasi yang lebih tinggi.
  • Income Investing berfokus pada mendapatkan pendapatan stabil dari dividen atau bunga, dengan risiko volatilitas yang lebih rendah dan potensi pertumbuhan nilai saham yang lebih terbatas.

Pemilihan antara growth investing dan income investing tergantung pada tujuan investasi individu, toleransi risiko, dan preferensi pendapatan atau pertumbuhan nilai investasi.

Afditya Imam