Mencari Perusahaan Terbaik Bagian (1)

Last modified date

data-and-information

 

Dalam menganalisa dan mencari perusahaan terbaik untuk investasi saham, salah satu indikator penting dan sering saya gunakan dalam analisa adalah Profit Margin.

Profit Margin merupakan indikator dari kemampuan sebuah perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bersih. Formulanya sederhana yaitu membandingkan net profit (laba bersih) perusahaan terhadap revenue (pendapatan)-nya. Biasanya dalam persentase atau dikali 100%.

(Net Profit / Revenue) x 100 = % Profit Margin

Contoh simplenya begini:

Jika Anda menghabiskan Rp 1.000 untuk memperoleh Rp 2.000, itu artinya 50% profit margin.

Jika perusahaan bisa membuat produk dengan biaya Rp 1.000.000,- lalu menjualnya seharga Rp 1.500.000,- artinya profit perusahaan Rp 500.000,- sehingga profit margin perusahaan tersebut adalah 500.000,-/ 1.500.000,- x 100% = 33.33%.

Semakin tinggi harga jual dan semakin rendah biaya yang dikeluarkan maka semakin tinggi pula Profit Margin. Namun yang perlu dicatat adalah profit margin tidak akan mungkin lebih dari 100%.

Bagaimana cara menghitungnya dari Laporan Keuangan perusahaan?

Saya ambil contoh Laporan Keuangan PT Telekomuniasi Indonesia Tbk (TLKM) tahun 2016. Laporan keuangan ini saya ambil dari

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx

TLKM Lapkeu

Seperti yang Anda lihat di gambar di atas dan perhatikan angka yang saya lingkari, Pendapatan (Revenue) perusahaan TLKM di tahun 2016 adalah sebesar Rp 116.333 Milyar dan Laba Tahun berjalan (Net Profit) adalah Rp 29.172 Milyar.

Sehingga Profit Margin TLKM = (29.172 / 116.333) x 100% = 25.08%

Angka yang sangat bagus. Biasanya saya memilih perusahaan dengan Profit Margin minimal 10%.

Hampir semua bisnis berusaha untuk memperoleh profit margin setinggi mungkin, dan saya kira ini sangat masuk diakal karena semakin tinggi margin, maka semakin banyak profit yang diperoleh perusahaan di setiap penjualannya.

Namun, adakalanya bisnis tertentu yang memaksa perusahaan menurunkan marginnya, hal ini terjadi karena misalkan kompetisi harga antar perusahaan di bisnis yang sama, adanya penawaran atau produk/jasa baru yang memaksa produk/jasa lama diturunkan harganya, dan yang sering terjadi juga adalah adanya kenaikan biaya dalam memproduksi produk/jasa.

Jadi sekali lagi, ketika Anda hendak menganalisa dan membandingkan perusahaan mana yang hendak Anda pilih untuk investasi Saham, perhatikan Profit Marginnya. Semakin tinggi profit margin perusahaan, berarti bisnisnya semakin kuat.

 

 

admin