Telkom Merger Indihome dan Telkomsel, Ini Alasannya
Sebagai upaya perombakan perusahaan, emiten penghuni IDXINFRA, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyatakan segera melaksanakan merger antar 2 anak usahanya, yakni Indihome dan PT Telkomsel. Keduanya merupakan ujung tombak bisnis TLKM.
Sebagaimana diketahui, Indihome adalah market leader fixed broadband dengan 8,6 juta pelanggan yang pangsa pasarnya mencapai 80%. Sedangkan Telkomsel, per tahun 2021 telah menggenggam 176 juta pelanggan.
Alasan perseroan menggabungkan kedua perusahaan tersebut ada 2, yakni TLKM ingin mendapat nilai modal berganda.
Alasan kedua adalah bahwa merger akan meningkatkan nilai kapitalisasi di pasar modal secara valuasi.
Namun perlu ditegaskan bahwa adanya merger ini tidak berarti TLKM secara serta-merta melepas Indihome kepada Singtel, yang hingga saat ini memegang 35% saham Telkomsel.
Perseroan menjelaskan, model merger perusahaan bisa berupa penjualan aset bisnis Indihome ke Telkomsel. Secara historis, TLKM berpengalaman dengan skema ini di mana perseroan menjual 6.000 towernya kepada Mitratel.
Menurut TLKM, dalam skema ini bisa saja perseroan merger dengan cara menjual aset Indihome, lalu hasil penjualan akan dialokasikan untuk investasi.
Dengan itu, pengalihan aset bisa berbentuk uang tunai yang dimanfaatkan untuk pengembangan Telkomsel maupun TLKM sendiri. Perseroan menuturkan, ke depannya TLKM diharapkan bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan GDP Indonesia.