Ragam Kesalahan Fatal Membuat Laporan Keuangan Akhir Tahun
Setiap perusahaan membutuhkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu hal terpenting yang diperlukan para pelaku usaha untuk mengetahui perkembangan bisnisnya selama periode waktu tertentu.
Dengan membuat laporan keuangan, perusahaan dapat menentukan dan mengambil strategi yang tepat.
Tetapi, dalam prakteknya, terkadang masih terjadi beberapa kesalahan dalam membuat laporan keuangan perusahaan.
Hal ini perlu dihindari karena bisa menyebabkan laporan keuangan perusahaan menjadi tidak akurat. Dalam artikel kali ini, kami akan membahas 5 kesalahan fatal dalam membuat laporan keuangan akhir tahun.
Laporan keuangan yang disusun bisa menjadi tidak akurat apabila terjadi beberapa kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti human error, ketidakjujuran, dan kesalahan dalam menginterpretasikan angka. Berikut ini merupakan 5 kesalahan fatal yang mungkin terjadi saat membuat laporan keuangan.
Kesalahan Pencatatan Akun
Dalam membuat laporan keuangan, kesalahan mencatat akun mungkin saja terjadi. Hasilnya, nominal untuk akun tertentu menjadi tidak sesuai. Contohnya, penjualan kredit yang dicatat sebagai penjualan tunai.
Kesalahan Pencatatan Nominal
Kesalahan lainnya yang mungkin terjadi yaitu kesalahan saat mencatat nominal. Misalnya, kas masuk yang seharusnya dicatat sebanyak Rp10.000.000, namun dicatat sebanyak Rp1.000.000. Akibatnya, nominal yang muncul di laporan keuangan tidak akurat dan tidak sesuai dengan kenyataannya.
Kehilangan Bukti Transaksi
Saat mencatat transaksi, biasanya diperlukan bukti transaksi, seperti kuitansi, invoice, nota, dan bukti lainnya. Bukti transaksi ini digunakan untuk memeriksa kebenaran pencatatan transaksi. Tetapi sayangnya, masalah seperti ini masih sering terjadi. Banyak pelaku bisnis yang tidak menyimpan bukti-bukti transaksi perusahaan mereka dengan baik. Akibatnya, ketika diperlukan, mereka kesulitan untuk mencarinya.
Keuangan Perusahaan Tercampur dengan Keuangan Pribadi
Masalah ini masih sering dilakukan, terutama oleh para pelaku bisnis yang pemula. Hal ini dapat berpengaruh buruk pada pengembangan bisnis. Sebab, jika keuangan perusahaan dicampur dengan keuangan pribadi, informasi keuangan yang dihasilkan menjadi kabur dan Anda akan kesulitan untuk mengambil keputusan. Maka dari itu, penting untuk memisahkan keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi.
Tidak Mencatat Beberapa Kewajiban
Aset, kewajiban, dan biaya operasional merupakan beberapa hal yang sering luput dari pencatatan. Seringkali, para pelaku bisnis tidak mencatat kewajiban jangka panjang dan pendek dengan lengkap.