Kok Judi sih?
Misalkan ada 3 penawaran usaha yang datang ke Anda agar Anda mau ikut berinvestasi.
Yang pertama, usaha warung sate kambing, yang kedua usaha warung mie bakso dan yang ketiga usaha tambal ban.
Katakanlah ke-3 usaha ini sebenarnya sdh berjalan sekitar 3 tahun, namun karena kekurangan modal untuk mengembangkan usaha, maka para pemilik awal usaha mengajak anda untuk bergabung dengan cara menyetor sejumlah dana dan Anda pun turut memiliki usaha tersebut.
Kira-kira apa yang akan anda lakukan untuk bisa memutuskan usaha mana yang akan Anda pilih?
Ya tepat sekali! Survey, Tanya sana Tanya sini. Langsung berkunjung ke lokasi usaha dan mencari informasi sebanyak mungkin mengenai ke-3 usaha yang sdh berjalan ini.
Anda mungkin akan menanyakan berapa penjualannya tiap bulan, biaya operasional per bulan, keuntungan (laba) bersih per bulan, dan biasanya anda akan langsung turun ke lapangan melihat bagaimana kondisi warung nya, apakah betul-betul ramai pengunjung atau tidak.
Anda tentu tidak mau langsung percaya dengan omongan dari pemilik usaha tersebut. Setelah Anda yakin benar bahwa usaha tersebut bisa menghasilkan laba, mampu bertahan dan memiliki masa depan untuk jangka panjang, barulah Anda putuskan akan membeli usaha yang mana.
Kalau ternyata dari ke-3 usaha tersebut hanya 2 saja yang benar-benar menghasilkan keuntungan yaitu usaha sate kambing dan tambal ban, lalu bagaimana cara Anda memilih dari antara ke-2 usaha ini? Anda pasti akan memilih usaha yang memberi keuntungan bersih yang lebih besar dan konsisten per bulannya.
Dalam hal ini kita bisa kategorikan usaha itu sehat dan baik secara fundamental.
Nah, kalau saja Anda asal pilih saja tanpa melakukan survey dan mempelajari usaha-usaha tersebut sebelum membeli, itu artinya anda gambling alias bermain judi. Ibarat bermain kartu, Anda berharap memperoleh kartu 5 hati agar bisa menang, namun karena Anda menerima kartu dalam kondisi tertutup, Anda tidak tahu apakah kartu itu akan sesuai dengan harapan anda atau tidak. Anda hanya pasrah dengan nasib, dan bermodalkan doa saja, disinilah yang dinamakan situasi judi/gambling.
Sayangnya di pasar modal, banyak orang yang nekat melakukan jual beli investasi saham tanpa mencari informasi terlebih dahulu apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak.
Mereka tidak kenal bisnis perusahaan tersebut, tidak kenal siapa dan bagaimana manajemennya, dan apakah perusahaan itu mencetak laba atau merugi terus.
Sebenarnya ada beberapa pialang atau perusahaan sekuritas yang memiliki analis yang berkompeten untuk melakukan analisa terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di BEI. Namun, Anda tetap harus hati-hati karena ada saja analis yang mengeluarkan rekomendasi dengan tujuan agar Anda lebih aktif bertransaksi. Tidak bisa dipungkiri bahwa faktanya perusahaan sekuritas memperoleh keuntungan dari fee jual beli saham yang dilakukan oleh investornya.
Jadi saya pribadi tetap menyarankan anda perlu melakukan penelitian versi Anda sendiri. Bagaimana cara mengetahui mana saham dari perusahaan yang sehat dan berfundamental baik? Saya akan bahas di artikel yang berbeda di level mahir.