Cara Uang THR dengan Cara Efektif

Last modified date

Hari Raya Idulfitri sudah semakin dekat. Para pekerja pun sudah menerima uang THR atau istilahnya uang ketupat yang bisa dibelanjakan untuk kebutuhan lebaran.

Sah saja, karena lebaran merupakan momen istimewa yang sangat dinanti-nantikan karena bisa berkumpul bersama keluarga besar maupun sahabat. Rasanya tak afdol jika tak berbelanja baju baru dan makanan untuk hari raya.

Namun apakah disadari bahwa memasuki bulan Ramadhan hingga lebaran ada pengeluaran yang seharusnya tidak ada menjadi ada. Misalnya selalu membeli takjil menjelang buka puasa, selalu buka puasa bersama keluarga dan teman, ditambah lagi harus membeli parcel untuk diberikan kepada keluarga saat mudik nanti.

Dengan banyaknya pengeluaran yang biasanya tidak ada menjadi ada, pengaturan pengeluaran sangat dibutuhkan agar keuangan tetap sehat.

Apalagi saat mendapatkan THR dan seluruhnya dipakai untuk berbelanja kebutuhan Lebaran tanpa menyisihkannya untuk investasi.

Simak beberapa tips agar THR yang diterima saat hari raya tak habis begitu saja, yakni pertama selalu membuat penganggaran atau budgeting yang berisi berapa persen dari THR yang harus dikeluarkan.

Misalnya dari THR, 20 persen dibelanjakan untuk investasi, 20 persen untuk keluarga, 30 persen untuk kebutuhan Lebaran, 10 persen untuk dana darurat, dan 20 persen untuk sedekah.

Dengan budgeting seperti itu, THR bisa lebih teratur dan tidak kalap saat berbelanja kebutuhan Lebaran.

Tips yang kedua adalah sesuaikan pengeluaran uang untuk parcel dengan anggaran yang ada, sehingga jangan sampai membeli di luar kemampuan karena bisa menjadi pemborosan.

Terlebih lagi, apabila bingkisan Lebaran yang dibeli lebih dari satu dan akan semakin menyulitkan untuk mengatur keuangan ke depannya dan menyisihkan untuk keperluan lain.

Tips ketiga adalah menyisihkan THR untuk investasi, meski dana tersebut didapatkan untuk merayakan Lebaran.

Jika masih takut untuk berinvestasi di saham yang memiliki risiko besar, bisa mulai berinvestasi di reksadana, yang risikonya tergolong kecil. Dengan begitu, THR yang didapat tidak langsung habis begitu saja dan sekaligus bisa belajar berinvestasi sejak dini.

Disiplin berinvestasi perlu dilakukan dengan menyisihkan terlebih dahulu pendapatan, bukan sisa dari pendapatan melalui prinsip The 50/30/20 Budget Rule, di mana 50 persen untuk pengeluaran penting dan rutin, 30 persen untuk keinginan tersier, dan 20 persen untuk investasi.

Jangan lupa sesuaikan pula dengan profil risiko masing-masing. High risk, tentu high return, akan tetapi tidak ada satu instrumen investasi yang terus menerus memiliki kinerja baik setiap saat.

admin