Ragam Jenis Investasi yang Cocok untuk Pemula
Berikut ini adalah jenis investasi yang bisa menjadi pilihan investor pemula agar mendapatkan keuntungan di masa depan.
Ada banyak contoh investasi yang cocok untuk pemula di antaranya investasi emas, investasi saham, reksadana, obligasi, deposito, dan lainnya. Meski demikian, hal yang penting untuk dicatat adalah setiap produk investasi memiliki risikonya masing-masing.
Berikut ulasannya.
Investasi reksadana
Reksadana adalah instrumen investasi yang cocok untuk pemula, terutama yang memiliki waktu dan dana terbatas. Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat (investor) untuk diinvestasikan dalam portofolio efek (gabungan beberapa efek) oleh manajer investasi (MI).
Nantinya, manajer investasi ini yang akan mengatur porsi penempatan dana kita pada pasar uang, saham atau surat utang. Mereka pula yang akan menentukan komposisi saham apa yang dibeli untuk mendapat keuntungan.
Masyarakat dapat berinvestasi pada Reksa Dana melalui perusahaan Manajer Investasi, Sekuritas, dan Bank yang menjadi Agen Penjual Reksa dana yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pembukaan awal reksadana bisa dimulai cukup dengan Rp 10.000 saja. Beberapa jenis reksadana yang bisa dipilih di antaranya reksadana pasar uang, reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana syariah.
Investasi emas
Investasi emas bisa menjadi pilihan selanjutnya bagi investor pemula. Selain karena harganya yang cenderung naik, cara investasi emas saat ini semakin mudah. Kelebihan investasi emas lainnya adalah likuiditas yang tinggi, sehingga bisa dicarikan dengan cepat kapan saja jika sedang membutuhkan dana.
Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, sebaiknya pilih investasi emas untuk investasi jangka panjang. Misalnya hingga 10-20 tahun ke depan. Misalnya untuk pendidikan anak hingga kuliah atau untuk dana haji.
Selain itu, untuk memulai investasi emas saat ini tidak harus langsung mengeluarkan uang banyak. Sebab, sudah tersedia beberapa program cicil emas seperti di Pegadaian atau lembaga keuangan lain yang serupa.
Investasi deposito
Deposito adalah produk investasi berjangka yang keuntungannya bisa diambil dalam jangka waktu tertentu, yakni mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, hingga 24 bulan. Artinya, dana yang ditempatkan di deposito tidak likuid atau tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu.
Keuntungan yang diberikan deposito biasanya berbeda-beda, tergantung kebijakan pada masing-masing bank. Investasi deposito cukup populer dan banyak dipilih karena termasuk jenis investasi aman dan minim resiko. Investasi deposito cukup aman karena sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Apabila bank tempat kita menyimpan deposito bangkrut, maka kita akan tetap mendapatkan dana deposito kita secara utuh maksimal sebesar Rp 2 miliar dari LPS.
Investasi saham
Investasi saham adalah salah satu instrumen investasi yang sedang tren di kalangan anak muda. Pasalnya, keuntungan dari investasi saham relatif lebih besar dari jenis investasi lainnya. Bahkan, beberapa orang terkaya di dunia mendapat keuntungannya dari investasi saham.
Meski demikian, investasi saham termasuk jenis investasi yang memiliki risiko tinggi. Hal ini mengingat fluktuasi di pasar saham yang terjadi setiap hari akan mempengaruhi imbal hasil dari saham yang dimiliki.
Karena itu, sebelum masuk ke pasar saham, sangat penting melakukan riset terlebih dahulu mengenai saham. Beberapa saham yang cocok untuk pemula adalah saham-saham yang sudah terbukti memiliki fundamental bagus.
Surat Berharga Negara (SBN) Berikutnya, jenis investasi yang bisa dipilih pemula adalah Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi. Apalagi saat ini, akses untuk membeli Surat Berharga Nasional sudah semakin mudah dan bisa dilakukan secara online.
SBN adalah jenis investasi berupa surat utang yang bisa dibeli dari pemerintah. Investasi jenis ini juga menjanjikan keuntungan yang cukup besar, yakni lebih dari 6 persen dan cukup aman karena dijamin oleh pemerintah. Ada 3 jenis SBN yang bisa dipilih, mulai dari saving bond ritel (SBR), berupa obligasi negara lalu sukuk tabungan, berupa surat berharga syariah negara (SBSN), dan obligasi negara ritel (ORI), berupa surat utang negara yang dijual pada investor ritel.
P2P Lending
P2P Lending atau peer to peer lending ini adalah platform jasa keuangan yang mempertemukan orang yang membutuhkan dana atau modal dengan orang yang memberikan modal atau investor. Umumnya, P2P Lending ini memberikan bunga yang cukup tinggi tapi setiap platform memiliki bunga yang berbeda-beda. Karena proses peminjaman melalui P2P Lending biasanya tidak menggunakan jaminan, sehingga risikonya cukup besar. Sebaiknya pilih P2P Lending yang sudah diawasi oleh OJK agar terjamin.
P2P Lending juga salah satu investasi yang mulai dilirik dan merupakan contoh investasi untuk pemula yang menguntungkan. Hal ini karena modal yang dibutuhkan minimum Rp 100.000.
Forex Forex adalah transaksi jual beli atau trading mata uang asing (valuta asing/valas). Investasi ini masuk kategori high risk, high return. Transaksi forex bisa dilakukan kapan saja karena buka selama 24 jam dan merupakan pasar keuangan terbesar di dunia.
Salah satu keunggulan forex yang disukai oleh para investor adalah tingginya likuiditas investasi, sehingga peluang untuk mendapatkan keuntungan besar juga tinggi.
Jika tertarik dengan investasi ini, pastikan memiliki broker forex resmi yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).