Ini Alasan Bisnis E-Commerce Diprediksi Tetap Cerah
Kinerja industri e-commerce sepanjang 2022 masih sangat baik. Hal tersebut salah satunya dilihat dari nilai penjualan Gross Merchandise Value (GMV).
Executive Director Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Arshi Adhini menyebut, nilai penjualan GMV Indonesia mencapai USD59 miliar atau setara dengan Rp916 triliun pada 2022.
“Nilai tersebut bisa dibilang tumbuh 22% dibandingkan pada tahun sebelumnya,” kata Arshi dalam siaran Market Review di IDX Channel, Senin (12/12/2022).
“Jadi GMV e-commerce Indonesia diperkirakan masih tumbuh terus sampai 2025 hingga mencapai USD90 miliar,” sambungnya.
Dari Investopedia, Gross Merchandise Value adalah akumulasi dari nilai pembelian yang dilakukan oleh pengguna melalui situs atau aplikasi dalam periode tertentu.
Menurut Arshi, di tengah kondisi makro ekonomi yang diperkirakan akan menghadapi banyak rintangan, pasar digital Indonesia masih merupakan industri yang cukup menjanjikan khususnya untuk pelaku UMKM.
“Dengan tingkat pertumbuhan yang majemuk, kita bilang rate-nya 17% dalam 3 tahun ke depan. Jadi sangat terus berkembang,” jelasnya.
Lebih lanjut sambungnya, saat pandemi saja, industri e-commerce tetap memberikan nilai tambah dan kemudahan bagu masyarakat, sehingga kinerja perusahaan e-commerce cukup baik.
“Perlu diingat e-commerce bukan hanya marketplace saja, tapi juga termasuk online travel agent, pembayaran digital, streaming, musik, film dan lain sebagainya,” pungkas Arshi.