Terjun ke Bisnis Data Center, Ini Modal yang Digelontorkan Saratoga Investama (SRTG)

Last modified date

Bisnis data center agaknya sangat prospektif untuk diselami, setidaknya bagi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Tak tanggung-tanggung, melalui anak usahanya, AtriaDC, perseroan bakal mengucurkan dana sekitar Rp1,4-2,2 triliun untuk bisnis data center pada tahun 2023-2024. Sekadar informasi, Saratoga merupakan pemegang saham utama AtriaDC.

Diketahui, atriaDC berhasil mengakuisisi aset pusat data yang sudah beroperasi di wilayah Jakarta Barat dengan total kapasitas sekitar 30 MW. Ini merupakan sebuah langkah strategis mengingat populasi end-user di wilayah tersebut yang relatif besar serta memiliki tingkat kerapatan jaringan yang tinggi.

Rencananya, AtriaDC akan mengincar aset pusat data yang ramah lingkungan di dalam kota dengan menganut prinsip environmental, social, and governance (ESG). AtriaDC berharap memiliki green data center dengan memanfaatkan teknologi energi terbarukan yang efisien.

Dari sisi pasar, Indonesia merupakan target yang sangat potensial untuk digarap. Setidaknya ada 73,7% dari total populasi Indonesia yang menggunakan internet. Di antara 5 negara utama ASEAN seperti Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Filipina, porsi pengguna layanan seluler dan internet Indonesia merupakan yang terbesar dengan rincian masing-masing sebesar 43,8% dan 41,2%.

Namun masifnya pengguna internet tersebut belum dibarengi dengan infrastrutur dan kapasitas pusat data yang memadai. Berdasarkan data, dari 5 negara ASEAN yang disebutkan sebelumnya, Indonesia menempati posisi terakhir dalam hal kapasitas pusat data terpasang atau hanya 12,7%.

Peluang inilah yang akan diambil oleh AtriaDC dengan mengoptimalkan peluang digitalisasi. Caranya dengan memberikan layanan terbaik yang didasari oleh infrastruktur dan SDM yang profesional. AtriaDC optimistis dapat menyediakan data center dengan jaringan yang andal, cepat, dan stabil.

Afditya Imam