ISTILAH DILUSI SAHAM

Dilusi saham terjadi ketika suatu perusahaan mengeluarkan saham tambahan, biasanya dalam bentuk saham baru, yang mengakibatkan pemegang saham yang ada memiliki persentase kepemilikan yang lebih kecil dari sebelumnya dalam perusahaan tersebut. Dilusi saham umumnya terjadi dalam beberapa situasi, termasuk:

  1. Penerbitan Saham Tambahan: Perusahaan mungkin mengeluarkan saham tambahan untuk mendapatkan dana segar. Misalnya, perusahaan yang ingin memperluas operasi, mengembangkan produk baru, atau memperkuat struktur keuangan mereka dapat memutuskan untuk menerbitkan saham baru untuk mendanai upaya-upaya tersebut.
  2. Konversi Obligasi atau Opsi: Jika perusahaan memiliki obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham atau opsi saham yang dapat dilaksanakan, maka jika pemegang obligasi atau opsi tersebut memilih untuk mengonversi atau melaksanakan hak tersebut, ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah saham beredar dan oleh karena itu, dilusi bagi pemegang saham yang ada.
  3. Pelepasan Saham untuk Akuisisi atau Merger: Dalam proses akuisisi atau merger, perusahaan yang mengakuisisi atau melakukan merger mungkin menggunakan saham mereka sebagai bagian dari pembayaran. Jika saham tersebut diterbitkan kepada pemegang saham perusahaan yang diakuisisi atau yang merger, ini akan menyebabkan dilusi bagi pemegang saham yang ada dalam perusahaan pembeli.

Dilusi saham dapat memiliki efek negatif terhadap pemegang saham yang ada karena membagi kepemilikan perusahaan menjadi lebih banyak bagian. Ini dapat mengurangi nilai kepemilikan saham yang ada per lembar saham, serta mengurangi pengendalian dan hak suara yang dimiliki oleh pemegang saham yang ada. Oleh karena itu, dilusi saham merupakan perhatian bagi investor karena dapat mempengaruhi nilai investasi mereka.

Afditya Imam