Tips Mudah Membaca Bid dan Offer untuk Generasi Milenial

Last modified date

Buat kamu yang mulai terjun ke dunia saham, pasti sering banget dengar istilah “bid” dan “offer”. Kedua istilah ini penting banget karena berhubungan langsung sama jual beli saham.

Tapi jangan khawatir, aku bakal jelasin dengan cara yang simpel biar kamu gampang paham. Yuk, kita bahas!

1. Apa Itu Bid dan Offer?

  • Bid: Ini adalah harga yang siap dibayar oleh pembeli untuk membeli saham. Kalau kamu mau jual saham, kamu harus lihat daftar bid.
  • Offer (Ask): Sebaliknya, ini adalah harga yang diminta oleh penjual untuk menjual saham. Kalau kamu mau beli saham, kamu perlu cek daftar offer.

Anggap aja bid itu “tawaran beli” dan offer itu “tawaran jual”. Jadi, kalau kamu lagi nongkrong di pasar saham, dua hal ini kayak percakapan “siapa yang mau beli” dan “siapa yang mau jual”.


2. Kenapa Penting untuk Memahami Bid dan Offer?

Bid dan offer itu kayak acuan kamu untuk menentukan harga terbaik saat transaksi saham. Dengan ngerti bid-offer, kamu bisa:

  • Dapat harga beli/jual yang optimal.
  • Lihat seberapa besar minat pasar terhadap saham tertentu.
  • Pahami pergerakan harga saham secara real-time.

3. Cara Baca Bid dan Offer di Aplikasi Trading

Di aplikasi trading, biasanya ada tabel yang menunjukkan bid dan offer. Ini cara bacanya:

  • Bid: Ada kolom harga dan jumlah lot yang siap dibeli. Misalnya, “Harga Rp 1.000 (50 lot)” artinya ada pembeli yang siap beli saham di harga Rp 1.000 sebanyak 50 lot.
  • Offer: Sama, tapi ini menunjukkan harga dan jumlah lot yang siap dijual.

Urutan bid biasanya dari harga tertinggi ke terendah, sedangkan offer dari harga terendah ke tertinggi.


4. Perhatikan Spread antara Bid dan Offer

Spread adalah selisih antara harga bid tertinggi dan offer terendah. Kalau spread-nya kecil, artinya saham tersebut likuid alias gampang diperjualbelikan. Sebaliknya, kalau spread-nya lebar, biasanya transaksi jadi lebih lambat.

Contoh:

  • Bid tertinggi: Rp 1.000
  • Offer terendah: Rp 1.010

Spread-nya = Rp 10. Simple, kan?


5. Strategi Baca Bid dan Offer

  • Mau Beli Saham? Pilih harga di kolom offer yang sesuai budget kamu. Kalau sabar, pasang harga bid di bawah harga offer terendah.
  • Mau Jual Saham? Pilih harga di kolom bid. Kalau buru-buru, jual di harga bid tertinggi.

Tips: Gunakan fitur “auto match” di aplikasi kalau kamu nggak mau ribet milih harga.


6. Pantau Volume di Bid dan Offer

Volume di bid dan offer menunjukkan seberapa besar minat beli dan jual. Kalau volume di bid lebih besar dari offer, biasanya harga saham cenderung naik, karena banyak yang mau beli. Sebaliknya, kalau volume offer lebih besar, hati-hati, harga bisa turun.


7. Gunakan Data untuk Ambil Keputusan

Data bid-offer itu real-time, jadi cocok banget buat kamu yang suka trading harian (day trading). Tapi kalau kamu lebih suka investasi jangka panjang, nggak usah terlalu sering mantengin bid-offer. Fokus aja ke analisis fundamental saham.


Kesimpulan

Baca bid dan offer itu sebenarnya gampang asal kamu ngerti konsep dasarnya. Dengan rajin latihan dan pantau tabel bid-offer di aplikasi trading, kamu bakal makin jago memahami pasar saham. Ingat, investasi itu perjalanan jangka panjang, jadi nikmati proses belajarnya.

Selamat berinvestasi, dan semoga cuan selalu menyertai kamu!

Afditya Imam