Plus-Minus Investasi Saham Syariah Buat Investor — Halal Tapi Gak Selalu Mulus

Last modified date


Saham syariah makin jadi pilihan banyak investor, apalagi yang pengen cuan tanpa riba dan tetap sesuai prinsip agama. Tapi… seperti instrumen investasi lainnya, saham syariah juga nggak lepas dari plus-minus.

Nah, biar lo bisa ambil keputusan dengan bijak, ini dia kelebihan dan kekurangan (plus minus) saham syariah buat investor. Gaya santai, tetap berbobot.


PLUS SAHAM SYARIAH


1. 🕌 Sesuai Prinsip Syariah (Halal dan Etis)

Investasi jadi lebih tenang karena:

  • Nggak ada riba
  • Nggak terlibat dalam bisnis haram (alkohol, judi, dll)
  • Sesuai nilai Islam dan etika sosial

Cocok banget buat lo yang peduli soal halal, etika, dan keberkahan cuan.


2. 📊 Perusahaan Cenderung Sehat Finansialnya

Saham syariah punya syarat utang berbunga maksimal 45% dari aset.
Artinya, perusahaan yang masuk daftar ini biasanya:

  • Nggak “bernafas” dari utang
  • Lebih stabil saat krisis
  • Manajemennya cenderung lebih bijak

3. 📉 Lebih Tahan Guncangan Pasar

Saham syariah seringkali lebih stabil karena:

  • Fokus ke sektor riil (makanan halal, kesehatan, energi, dll)
  • Nggak terpengaruh sentimen bunga BI atau kebijakan bank konvensional

Efeknya? Nggak gampang panik saat pasar gonjang-ganjing.


4. 👀 Diawasi dan Disaring Secara Ketat

Saham syariah di Indonesia masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diawasi:

  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
  • Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI)

Artinya, saham lo udah melalui “filter syariah” yang cukup ketat.


5. 🌱 Investasi yang Berdampak Positif

Lo secara nggak langsung ikut support perusahaan yang:

  • Menyediakan produk/jasa halal
  • Nggak merusak lingkungan atau moral
  • Punya nilai manfaat buat masyarakat

Cuan yang lo dapet bisa lebih bernilai dan berkelanjutan.


MINUS SAHAM SYARIAH


1. 🧾 Pilihan Saham Lebih Terbatas

Dari ribuan saham di BEI, hanya sekitar 400-an yang masuk daftar syariah.
Artinya:

  • Diversifikasi agak terbatas
  • Lo butuh riset ekstra biar portofolio tetap seimbang

2. 💹 Minim Sektor Finansial (Padahal Menguntungkan)

Bank dan perusahaan pembiayaan konvensional biasanya nggak lolos syariah, padahal mereka sering kasih cuan gede.

Artinya, lo kehilangan akses ke sektor finansial konvensional yang secara historis cukup kuat.


3. 🔁 Perubahan Daftar Syariah Bisa Bikin Bingung

DES di-update dua kali setahun. Kadang:

  • Ada saham yang keluar dari daftar
  • Lo harus segera jual kalau nggak mau melanggar prinsip syariah

Buat investor pemula, ini bisa bikin ribet atau kelupaan update.


4. 📈 Kurang Liquid untuk Beberapa Emiten

Sebagian saham syariah, khususnya yang bukan dari perusahaan besar, bisa:

  • Jarang ditransaksikan
  • Spread harga beli-jual lebar

Jadi, jualnya bisa susah atau harganya nggak ideal.


🔍 Kesimpulan: Cocok Buat yang Punya Prinsip & Sabar

Saham syariah itu cocok banget buat:

  • Investor yang peduli halal-haram
  • Punya prinsip etis
  • Siap pegang jangka panjang

Tapi juga butuh:

  • Riset yang rajin
  • Update rutin soal Daftar Efek Syariah
  • Kesabaran saat pasar nggak sesuai harapan

Ingin untung yang tenang dan halal? Saham syariah bisa jadi jalan tengah yang pas. Tapi inget, tetap perlu strategi dan disiplin biar hasilnya maksimal.

Afditya Imam