Perbandingan Beli Saham di Bursa Efek Indonesia: Zaman Dahulu Vs Era Digital

Last modified date

Investasi saham di Indonesia telah mengalami perubahan besar sejak pertama kali diperkenalkan.

Dahulu, proses pembelian saham membutuhkan prosedur yang lebih kompleks dibandingkan dengan era digital saat ini.

Dengan hadirnya teknologi dan kemudahan akses internet, kini transaksi saham dapat dilakukan dengan lebih cepat, efisien, dan praktis.

Artikel ini akan membahas perbandingan antara cara beli saham zaman dahulu dan di era online saat ini.

Beli Saham Zaman Dahulu

  1. Registrasi yang Rumit Dahulu, untuk membeli saham, seseorang harus datang langsung ke kantor perusahaan sekuritas dan mengisi berbagai dokumen fisik. Proses ini memakan waktu lama karena membutuhkan verifikasi manual.
  2. Transaksi Lewat Telepon atau Kunjungan Langsung Pada era sebelum internet, investor harus menelepon pialang (broker) untuk melakukan pembelian atau penjualan saham. Ada juga yang datang langsung ke kantor sekuritas untuk memberikan instruksi transaksi.
  3. Informasi Terbatas Dahulu, informasi mengenai pergerakan saham hanya bisa didapatkan melalui surat kabar, laporan tahunan, atau melalui kantor sekuritas. Data real-time sangat sulit diakses oleh investor ritel.
  4. Waktu Transaksi Lebih Lama Karena semua transaksi dilakukan secara manual dan melalui perantara broker, eksekusi jual beli saham bisa memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan sistem otomatis saat ini.
  5. Biaya Transaksi Lebih Mahal Broker zaman dahulu mengenakan biaya transaksi yang cukup besar karena mereka berperan langsung dalam menghubungkan investor dengan pasar saham.

Beli Saham di Era Digital

  1. Registrasi Mudah dan Cepat Saat ini, investor dapat mendaftar di platform sekuritas hanya dalam hitungan menit melalui aplikasi online. Proses KYC (Know Your Customer) dilakukan secara digital dengan unggahan dokumen elektronik.
  2. Transaksi Lewat Aplikasi Online Kini, investor bisa membeli atau menjual saham secara langsung melalui aplikasi sekuritas yang dapat diakses dari smartphone atau komputer, tanpa perlu perantara manusia.
  3. Akses Informasi Real-Time Dengan internet, investor bisa mendapatkan data harga saham, berita ekonomi, dan analisis pasar secara real-time. Ini membantu investor dalam mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat.
  4. Eksekusi Transaksi Lebih Cepat Sistem perdagangan saham saat ini menggunakan teknologi otomatisasi, sehingga transaksi dapat diproses dalam hitungan detik tanpa perlu konfirmasi manual dari broker.
  5. Biaya Lebih Rendah Dengan adanya platform online, biaya transaksi menjadi lebih murah karena prosesnya lebih efisien. Beberapa sekuritas bahkan menawarkan biaya transaksi yang sangat kompetitif.

Kesimpulan

Perubahan dari sistem tradisional ke era digital dalam investasi saham telah memberikan banyak keuntungan bagi investor ritel.

Teknologi memungkinkan akses yang lebih luas, transaksi yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah.

Dengan kemudahan ini, investasi saham menjadi lebih inklusif bagi masyarakat luas, memberikan peluang lebih besar untuk mengembangkan keuangan pribadi.

Dengan segala kemajuan ini, penting bagi investor untuk tetap bijak dalam berinvestasi, memahami risiko, serta terus memperbarui wawasan mengenai pasar saham agar dapat memanfaatkan teknologi secara optimal.

Afditya Imam