Nah Lho, KPK Bidik Investasi TLKM ke GOTO
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memantau investasi Telkomsel di GoTo Gojek Tokopedia (GOTO). Itu penting untuk memastikan negara tidak tekor. Lembaga Antirasuah tersebut tidak mau negara merugi oleh keputusan tanpa perhitungan cermat.
”Kami secara intens melakukan monitoring terhadap investasi tersebut. Lazimnya, kami kan mendapat feeding dari Direktorat Monitoring,” tutur Karyoto, Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, di Jakarta, Selasa (29/11).
Divisi penindakan KPK sudah berkoordinasi dengan tim pencegahan memantau kerja sama dua perusahaan tersebut. Pencarian informasi sudah dilakukan. ”Kalau Direktorat Monitoring sudah turun, dia memonitor lebih detail daripada kami lidik,” imbuhnya.
Investasi Telkomsel ke GoTo Gojek Tokopedia pernah dikaji mendalam DPR. Pembahasan itu dilakukan agar tidak ada kerugian negara dalam keputusan tersebut. ”Ya, menggali informasi lebih dalam soal teknologi digital, dan urgensi investasi di GoTo Gojek,” tukas Herman Khaeron, anggota Panitia Kerja (Panja) Investasi BUMN Komisi VI DPR.
Herman juga mengatakan pendalaman dilakukan untuk mendalami urgensi pada investasi tersebut. Kepatutan dalam investasi itu juga disorot.
Ya, induk Telkomsel yaitu Telkom Indonesia (TLKM) per 30 September 2022, mencatat laba bersih Rp16,58 triliun, merosot 12,14 dari edisi sama tahun lalu Rp18,87 triliun. Itu terjadi tersebab kerugian belum direalisasi (unrealized loss) dari perubahan nilai wajar atas investasi Rp3,08 triliun.
Investasi pada ekuitas diukur pada nilai wajar melalui laba rugi merupakan investasi jangka panjang berbentuk saham pada berbagai perusahaan startup bergerak bidang informasi, dan teknologi. Salah satunya investasi Telkomsel pada GoTo Gojek Tokopedia.
Total kerugian belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo per 30 September 2022 sebesar Rp3,06 triliun. Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GoTo Gojek dengan menggunakan nilai pasar saham GoTo per 30 September 2022 sejumlah Rp246 per lembar. Pada 16 November 2020, Telkomsel berinvestasi pada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek berbentuk obligasi konversi tanpa bunga USD150 juta (setara Rp2,11 triliun per 31 Desember 2020). Obligasi Konversi itu, jatuh tempo pada 16 November 2023, dan dapat dikonversi menjadi saham.
Kala Gojek dan PT Tokopedia merger menjadi GoTo Gojek Tokopedia pada 17 Mei 2021 lalu, membuat Telkomsel mengeksekusi obligasi konversi. Berdasar perjanjian, GoTo Gojek akan membayar total jumlah konversi kepada Telkomsel. Setelah menerima jumlah konversi itu, Telkomsel harus membayar jumlah konversi kepada GoTo Gojek sesuai Perjanjian Pemesanan Saham.
Telkomsel Pada 18 Mei 2021 telah meneken perjanjian pembelian saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau USD150 juta (setara Rp2,11 triliun), dan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai USD300 juta (setara Rp4,29 triliun).
Selanjutnya, berdasar perubahan akta pada 19 Oktober 2021, GoTo Gojek melakukan stock split dan mengubah jumlah kepemilikan saham Telkomsel dari 89.125 lembar menjadi 23,72 miliar helai. Angka itu, setara 2 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh GoTo Gojek per 30 September 2022 lebih dari 1,18 triliun lembar.