Meski Terhambat La Nina, Kinerja BUMI Resources Kian Moncer
Meskipun produksi batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sepanjang semester I ini mengalami hambatan akibat La Nina, namun kinerja di semester I 2022 ini tergolong ciamik didorong oleh meningkatnya harga jual rata-rata atau Average Selling Price (ASP) batu bara.
Tercatat ASP BUMI meroket 92% di kisaran harga USD108 per ton, dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama di kisaran harga USD56,2 per ton.
Sementara itu, pengupasan lapisan penutup (overburden removal) meningkat 6% secara tahunan, dari 284 juta bank cubic meter (mbcm) menjadi 306 mbcm. Hal itu turut meningkatkan rasio pengupasan menjadi sebesar 8,9%.
Meski begitu, akibat musim hujan La Nina membuat produksi baru bara BUMI merosot 14% secara tahunan, dari semester I 2021 sebanyak 40,1 juta ton menjadi 34,5 juta ton.
Hal itu berpengaruh pada penjualan batu bara yang turun 16% secara tahunan, dari semester I 2021 sebanyak 40,2 juta ton kini menjadi 33,8 juta ton.
Namun adanya selisih yang besar antara permintaan batu bara dan kenaikan ASP membuat perseroan diuntungkan dan tercermin pada pendapatan yang melesat 66% pada semester I 2022.
Tren penguatan harga batu bara global diprediksi perseroan bakal bertahan setidaknya hingga Desember tahun ini di kisaran harga USD350–USD450 per ton.