Menerka Prospek Saham Emiten Nikel di 2023, Prospek?
Kinerja sama emiten nikel digadang-gadang menjadi pesaing batu bara seiring dengan animo pengembangan baterai mobil listrik di seluruh dunia.
Head of Online Trading PT Ciptadana Sekuritas Asia Zabrina Raissa menyebut, pesona nikel akan mencuat tahun ini. “Karena kita tahu ya ini ada konsen untuk beberapa mobil listrik, electric vehicle yang memungkinkan ini menjadi tahun yang untuk diperhatikan saham-saham berbasis nikel,” ungkap Zabrina dalam IDX Opening Market 2023, Senin (2/1/2023).
Ia menambahkan, saham pertambangan masih punya potensi yang cerah di 2023 meski tidak sekencang 2022. Kenaikan harga saham batu bara masih bisa diperhatikan karena memberikan dividen yang setiap tahunnya terus meningkat.
“Contohnya Adaro, mungkin kalau diperhatikan dari sisi electric vehicle mungkin beberapa saham nikel harusnya terkena imbas positif untuk consideration juga bagi investor,” kata Zabrina.
Adapun peluang besar secara potensial return akan diraih ADMR. Hal itu karena di sembilan bulan 2022 mencatatkan kinerja positif dan sebagai salah satu proxy di IHSG.
“Coking coal juga akan mengalami kenaikan sehingga rasanya ADMR sendiri secara potensial return akan cukup besar secara gap, kita lihat ADMR 1.695% sebenarnya pernah menyentuh all time high nya bahkan nyaris di 3.000an dan ADMR masih sangat menarik sekali,” jelas Zabrina.
Untuk ADMR, masih agak sideways, secara teknikal mungkin bergerak di 1.500-1.600. Namun jika dilihat, untuk menembus level di bawah 1.500 masih agak sulit.
“Jadi investor bisa cicil beli ADMR karena cenderung untuk investasi dalam 1-2 tahun ke depan,” pungkas dia.