Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) Rampungkan Private Placement Senilai Rp 1,19 Triliun

Last modified date

PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) resmi merampungkan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Adapun dana yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp1,19 triliun.

Presiden Direktur BANK Dyota Mahottama Marsudi mengatakan BNC Technologies Ventures menjadi pihak yang mengambil bagian dalam private placement.

“Seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMETD akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan usaha perusahaan,” kata Dyota dalam keterangannya, Senin (2/12/2022).

Sebagaimana diketahui, Bank Aladin melaksanakan private placement pada 29 Desember lalu dengan menerbitkan 850 juta saham baru. Adapun pencatatan dilakukan pada 30 Desember 2022.

Perseroan memakai harga pelaksanaan sebesar Rp1.400 per saham, dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun langkah ini diharapkan dapat memenuhi modal inti perseroan.

Dengan rampungnya aksi korporasi ini, PT BNC Technologies Ventures resmi menjadi pemegang saham dengan persentase 5,80 persen dari seluruh saham yang diterbitkan BANK. Sementara pengendali Bank Aladin masih berada di tangan PT Aladin Global Ventures sebanyak 54,51 persen.

Setelah pelaksanaan private placement, jumlah modal saham ditempatkan dan disetor perseroan meningkat menjadi 14.655.617.60 saham, dari semula 13.805.617.601 saham. BNC Serap Seluruh Saham Baru BANK Senilai Rp1,19 Triliun, dengan adanya pengambilan jatah atas porsi aksi korporasi ini maka kepemilikan Aladin Global sedikit terdilusi.

BNC Technology resmi menggenggam 5,8% saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) setelah menyetor Rp1,19 triliun dalam pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa HMETD atau rights issue yang digelar Perseroan.

Dana Rp1,19 triliun digunakan untuk mengakuisisi seluruh saham baru yang diterbitkan BANK – total 850 juta lembar – yang dihargai Rp1.400/saham. Seiring itu, PT Aladin Global Ventures tetap sebagai pemegang saham pengendali dengan besaran 54,51%. Persentase tersebut menyusut dari sebelumnya 57,86%, terdilusi oleh kepemilikan saham baru BNC Technology.

Afditya Imam