MAKNA REVERSE STOCK SPLIT
Reverse Stock Split (Penggabungan Saham) adalah tindakan perusahaan untuk menggabungkan beberapa saham menjadi satu saham dengan nilai nominal yang lebih besar. Proses ini dilakukan untuk meningkatkan harga per saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar, tanpa mengubah nilai total ekuitas perusahaan.
Ciri-Ciri Reverse Stock Split:
- Penggabungan Saham: Beberapa saham yang beredar digabung menjadi satu saham baru dengan nilai nominal lebih tinggi.
- Harga Saham Naik: Harga per saham meningkat sesuai rasio penggabungan.
- Jumlah Saham Berkurang: Jumlah saham yang beredar di pasar akan berkurang sesuai rasio yang ditentukan.
- Nilai Total Investasi Tidak Berubah: Meskipun jumlah saham dan harga per saham berubah, nilai total investasi pemegang saham tetap sama (sebelum ada pergerakan pasar).
Tujuan Reverse Stock Split:
- Menaikkan Harga Saham: Dilakukan jika harga saham terlalu rendah untuk menarik minat investor atau memenuhi persyaratan bursa saham tertentu (misalnya, harga minimum listing).
- Meningkatkan Citra Saham: Saham dengan harga rendah sering dianggap kurang berkelas (“penny stock”). Reverse stock split dapat meningkatkan persepsi terhadap saham tersebut.
- Memenuhi Aturan Bursa: Beberapa bursa menetapkan harga saham minimum untuk tetap terdaftar (listed).
- Menyederhanakan Struktur Saham: Mengurangi jumlah saham beredar untuk mempermudah manajemen struktur modal.
Contoh:
Misalkan perusahaan melakukan reverse stock split dengan rasio 1:10:
-
Sebelum reverse stock split:
- Anda memiliki 100 saham dengan harga Rp1.000 per saham.
- Total nilai investasi Anda adalah Rp100.000.
-
Setelah reverse stock split:
- Anda memiliki 10 saham dengan harga Rp10.000 per saham.
- Total nilai investasi Anda tetap Rp100.000.
Dampak Reverse Stock Split:
- Bagi Pemegang Saham: Jumlah saham yang dimiliki berkurang, tetapi nilai total investasi tetap sama, kecuali ada perubahan harga pasar setelahnya.
- Bagi Perusahaan: Membantu perusahaan memenuhi aturan bursa, memperbaiki citra saham, dan menarik investor baru.
- Bagi Pasar: Reverse stock split kadang-kadang dilihat sebagai tanda bahwa perusahaan sedang mengalami kesulitan, meskipun tidak selalu demikian.
Reverse stock split sering digunakan sebagai langkah strategis, tetapi juga perlu diimbangi dengan upaya meningkatkan fundamental perusahaan agar harga saham tetap stabil setelahnya.