Luhut Panjaitan Ungkap PLTU Batu Bara Akan Diberhentikan Bertahap

Last modified date

Dalam acara  Indonesia Investment Forum (IIF) 2021 yang digelar KBRI London secara daring, Kamis (27/5/2021), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan saat ini energi fosil, telah menjadi musuh bersama  dunia.

Pemerintah Indonesia secara bertahap akan memberhentikan operasional pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, dimana Indonesia memiliki potensi untuk fokus mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Luhut menjelaskan, lembaga keuangan dunia tidak ada lagi yang mau mendanai pembangunan pembangkit fosil, hingga banyak negara meninggalkan proyek PLTU ini.

Alasan kenapa ini bisa terjadi, karena penggunaan energi fosil terus memicu pemanasan global dan jika sampai naik 1,5 derajat akan sangat berdampak tidak baik.

Dengan diberhentikannya pemakaian energi fosil, pemerintah akan membuka kesempatan bagi para investor untuk berinvestasi di bidang energi terbarukan yang ditargetkan bisa memulihkan perekonomian nasional.

Luhut menjelaskan, untuk mendukung peningkatan investasi, dengan mempermudah perizinan usaha, dengan cara menciptkan Undang-Undang Cipta Kerja.

Indonesia memiliki cadangan yang banyak untuk terjun di industri baterai listrik. Dan berharap di tahun 2023 Indonesia sudah memiliki baterai listrik.

Terlebih dulu PT PLN (Persero) telah mengutarakan rencana mereka untuk menghentikan operasional PLTU batu bara sebagai usaha untuk menetralkan karbon pada 2060.

“Untuk menuju netral karbon 2060, PLN akan mulai menggantikan PLTU dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan pembangkit listrik berbasis energy baru terbarukan (EBT) sebesar 1,1 GW di tahun 2025,” Kata Darmawan Prasodjo, Wakil Direktur Utama PLN saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (27/05/2021).

Pada Tahun 2030 PT PLN akan mempensiunkan PLTU Subcritical tahap 1 dengan kapasitas mencapai 1 GW.

Pada Tahun 2035 PT PLN akan mempensiunkan PLTU Subcritical tahap II dengan kapasitas 9 GW. Dan Tahun 2040 ditargetkan bisa mempensiunkan PLTU Supercritical sebesar 10 GW.

Pada Tahun 2045 PLTU Ultra Supercritical tahap I bisa dipensiunkan sebesar 24 GW, serta di tahun 2055 PLTU Ultra Supercritical dipensiunkan sebesar 5 GW.

admin