JENIS-JENIS STOCK SPLIT
Stock split adalah proses di mana jumlah saham yang beredar perusahaan ditingkatkan dengan membagi saham yang ada menjadi sejumlah saham baru. Tujuan umum dari stock split adalah untuk membuat saham lebih terjangkau bagi investor dan meningkatkan likuiditas saham. Berikut adalah beberapa jenis stock split yang umum:
- Stock Split 2-ke-1: Ini adalah jenis stock split paling umum, di mana setiap saham yang ada dibagi menjadi dua saham baru. Contohnya, jika Anda memiliki 100 saham perusahaan sebelum stock split 2-ke-1, setelah split Anda akan memiliki 200 saham.
- Stock Split 3-ke-1: Dalam kasus ini, setiap saham yang ada dibagi menjadi tiga saham baru. Jadi, jika Anda memiliki 100 saham sebelum stock split 3-ke-1, setelah split Anda akan memiliki 300 saham.
- Stock Split 4-ke-1: Dalam stock split 4-ke-1, setiap saham yang ada dibagi menjadi empat saham baru. Jadi, jika Anda memiliki 100 saham sebelum stock split 4-ke-1, setelah split Anda akan memiliki 400 saham.
- Stock Split 5-ke-1: Dalam stock split 5-ke-1, setiap saham yang ada dibagi menjadi lima saham baru. Jadi, jika Anda memiliki 100 saham sebelum stock split 5-ke-1, setelah split Anda akan memiliki 500 saham.
- Stock Split Reverse (Penggabungan Saham): Jenis ini adalah kebalikan dari stock split. Dalam stock split reverse, sejumlah saham yang ada digabungkan menjadi saham yang lebih sedikit. Tujuannya adalah untuk meningkatkan harga saham perusahaan. Sebagai contoh, dalam penggabungan saham 1-ke-10, setiap 10 saham yang Anda miliki digabungkan menjadi 1 saham.
Perusahaan melakukan stock split untuk berbagai alasan, seperti untuk menjaga harga saham tetap terjangkau atau untuk meningkatkan minat investor. Perlu diingat bahwa stock split tidak mengubah nilai total kepemilikan Anda dalam perusahaan, hanya mengubah jumlah saham yang Anda miliki. Jika Anda adalah seorang investor saham, penting untuk selalu memahami peristiwa seperti stock split dan bagaimana itu dapat memengaruhi portofolio Anda.
