ISTILAH SCALPING DALAM SAHAM

Last modified date

Scalping dalam trading saham di pasar modal adalah sebuah strategi trading yang melibatkan pembukaan dan penutupan posisi dalam waktu yang sangat singkat, seringkali hanya beberapa detik hingga beberapa menit.

Tujuan utama dari scalping adalah untuk memanfaatkan pergerakan harga kecil namun berulang-ulang dalam rangka mencapai keuntungan yang cepat.

Dalam scalping, seorang trader biasanya mencari peluang dalam pergerakan harga yang kecil namun sering terjadi. Mereka berusaha untuk masuk dan keluar dari pasar dengan cepat, mengambil keuntungan kecil dari setiap pergerakan harga yang mereka identifikasi.

Scalper biasanya berfokus pada saham yang likuid dengan volume perdagangan yang tinggi, karena ini memungkinkan mereka untuk masuk dan keluar dari posisi dengan mudah tanpa mengalami kesulitan likuiditas.

Scalping melibatkan aktivitas yang intensif dalam hal pemantauan pasar dan pengambilan keputusan yang cepat. Scalper akan menggunakan analisis teknis dan alat bantu seperti indikator teknikal untuk mengidentifikasi pola-pola atau momen yang menguntungkan untuk masuk atau keluar dari posisi.

Mereka juga sering menggunakan stop loss yang ketat untuk melindungi modal mereka dari kerugian yang besar jika pergerakan harga berlawanan dengan harapan mereka.

Dalam trading saham dengan metode scalping, trader biasanya tidak mempertahankan posisi terbuka dalam waktu yang lama, karena mereka ingin menghindari risiko volatilitas pasar jangka panjang.

Mereka fokus pada mengumpulkan keuntungan kecil secara konsisten dari pergerakan harga yang cepat.

Meskipun scalping dapat menghasilkan keuntungan cepat, strategi ini juga melibatkan risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan strategi trading jangka menengah atau panjang.

Scalper harus waspada terhadap spread (perbedaan antara harga beli dan jual) serta biaya transaksi lainnya, karena mereka dapat mempengaruhi profitabilitas scalping.

Penting untuk diingat bahwa scalping bukanlah strategi yang cocok untuk semua trader. Itu memerlukan konsentrasi yang tinggi, pengalaman, dan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat dalam kondisi pasar yang sering berubah-ubah.

Trader yang menggunakan metode scalping juga perlu memiliki manajemen risiko yang baik untuk menghindari kerugian yang tidak terkendali.

Afditya Imam