INDIKATOR SAHAM YANG DIMAPULASI

Last modified date

Saham yang dimanipulasi, atau sering disebut saham gorengan, memiliki ciri-ciri tertentu yang bisa dikenali oleh investor. Manipulasi biasanya dilakukan oleh pihak dengan modal besar (sering disebut “bandar”) untuk mengontrol harga saham demi keuntungan pribadi. Berikut ciri-ciri saham yang cenderung dimanipulasi:


1. Pergerakan Harga yang Tidak Wajar

  • Volatilitas Ekstrem: Harga saham bergerak naik atau turun secara tajam dalam waktu singkat tanpa alasan fundamental yang jelas.
  • Lonjakan Harga Secara Mendadak: Harga tiba-tiba naik sangat tinggi (pump) tanpa ada berita positif atau perubahan signifikan pada kinerja perusahaan.
  • Penurunan Harga Cepat: Setelah kenaikan tajam, harga tiba-tiba jatuh drastis karena “bandar” mulai menjual saham dalam jumlah besar (dump).

2. Volume Perdagangan Tidak Konsisten

  • Volume Tinggi Mendadak: Volume perdagangan tiba-tiba melonjak jauh di atas rata-rata harian, terutama pada saham yang biasanya tidak aktif diperdagangkan.
  • Volume yang Dikendalikan: Kadang terlihat ada pihak tertentu yang menjaga agar harga saham tidak jatuh dengan membeli atau menjual pada level tertentu.

3. Kinerja Fundamental Tidak Mendukung

  • Laporan Keuangan Buruk: Perusahaan sering menunjukkan kinerja keuangan yang tidak stabil atau bahkan rugi, tetapi harga sahamnya terus melonjak.
  • Bisnis Tidak Jelas: Perusahaan memiliki model bisnis yang sulit dipahami atau tidak ada kejelasan bagaimana mereka menghasilkan pendapatan.
  • Hutang Tinggi: Perusahaan sering kali memiliki beban utang besar dibandingkan asetnya.

4. Frekuensi Berita atau Rumor yang Tidak Normal

  • Pemberitaan Berlebihan: Banyak berita positif atau rumor yang diembuskan, baik di media sosial maupun forum diskusi, yang sebenarnya tidak memiliki dasar nyata.
  • Promosi Agresif: Saham sering “di-pom-pom” oleh influencer, komunitas saham, atau bahkan media untuk menarik perhatian investor ritel.

5. Pergerakan Harga yang Terlalu “Terkontrol”

  • Bid-Offer Tidak Seimbang: Ada pola aneh di mana harga saham tampaknya dijaga oleh pihak tertentu, seperti penawaran (offer) atau permintaan (bid) yang tiba-tiba menghilang saat harga mendekati level tertentu.
  • Support dan Resistance Aneh: Harga selalu berhenti di level tertentu meskipun ada tekanan pasar untuk naik atau turun.

6. Likuiditas Rendah

  • Jumlah Saham Tersedia Sedikit: Saham-saham ini sering kali memiliki free float (jumlah saham yang tersedia di pasar) yang kecil, sehingga lebih mudah dikendalikan oleh bandar.
  • Investor Utama Sedikit: Pemegang saham mayoritas biasanya hanya segelintir pihak, sehingga mereka memiliki kendali besar atas pergerakan harga.

7. Perusahaan yang Tidak Jelas

  • Manajemen Tidak Terpercaya: Direksi atau pemilik perusahaan sering kali terlibat dalam kasus hukum atau memiliki rekam jejak bisnis yang buruk.
  • Jarang Memberi Dividen: Perusahaan tidak pernah atau jarang membagikan dividen meskipun klaim kinerjanya baik.

8. Adanya Pola “Pump and Dump”

  • Pump: Harga saham dinaikkan dengan cepat untuk menarik minat investor ritel.
  • Dump: Setelah harga naik, bandar menjual saham dalam jumlah besar sehingga harga anjlok drastis, meninggalkan kerugian bagi investor kecil.

9. Kode Broker yang Dominan

  • Broker Tertentu Mendominasi: Jika Anda melihat laporan transaksi, ada satu atau dua broker yang terus-menerus membeli dan menjual dalam jumlah besar, sementara broker lain minim aktivitas.

Cara Menghindari Saham yang Dimanipulasi

  1. Analisis Fundamental: Periksa laporan keuangan, bisnis, dan manajemen perusahaan.
  2. Hindari Saham yang Volatilitasnya Tidak Wajar: Jika harga saham naik turun secara tajam tanpa alasan yang jelas, waspadalah.
  3. Fokus pada Saham Blue-Chip: Saham berkapitalisasi besar lebih stabil dan sulit dimanipulasi.
  4. Periksa Riwayat Perusahaan: Cari tahu rekam jejak perusahaan dan pastikan tidak ada masalah hukum atau konflik kepentingan.
  5. Waspadai Rumor dan Pom-Pom: Jangan terpengaruh oleh ajakan atau promosi di media sosial tanpa riset mendalam.

Dengan mengenali ciri-ciri di atas, Anda bisa lebih berhati-hati dalam memilih saham untuk investasi dan terhindar dari risiko dimanipulasi oleh bandar.

Afditya Imam