IHSG Anjlok Usai Demo, Investor Panik atau Peluang Cuan?

Last modified date

Belakangan ini, kondisi politik dan sosial di Tanah Air lagi panas. Demo besar-besaran di beberapa titik, terutama sekitar gedung DPR, bikin suasana jadi makin riuh. Nah, efek domino dari kondisi itu ternyata nyampe juga ke pasar modal. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) langsung melorot cukup dalam, bikin banyak investor pada garuk-garuk kepala.

Kenapa IHSG Bisa Ambruk?

  1. Sentimen Negatif – Investor itu ibaratnya gampang “baper”. Begitu lihat ada gejolak politik atau demo besar, mereka langsung worry. Akibatnya, banyak yang buru-buru jual saham buat “nyelametin” duitnya.
  2. Asing Ikut Kabur – Investor asing yang biasa jadi motor IHSG juga ikutan cabut. Begitu mereka jualan masif, indeks langsung jeblok.
  3. Kekhawatiran Ekonomi – Demo besar kadang dikaitkan sama ketidakpastian kebijakan pemerintah. Market nggak suka hal yang nggak jelas, makanya langsung dihukum lewat koreksi.

Panik atau Peluang?

Buat trader harian, kondisi kayak gini memang bikin jantung dag-dig-dug. Tapi buat investor jangka panjang, justru bisa jadi momentum masuk. Soalnya, banyak saham bagus lagi “diskon” karena panik massal.

Tips Buat Investor Milenial

  • Jangan FOMO jual rugi – Kalau modal masih kuat, tahan dulu.
  • Lirik saham fundamental kuat – Bank besar, consumer goods, atau energi biasanya recovery lebih cepat.
  • Ingat mindset long term – IHSG udah sering jatuh-bangun, tapi jangka panjang trennya naik.

📌 Kesimpulannya: IHSG yang anjlok gara-gara demo bukan pertama kali terjadi. Pasar modal emang sensitif banget sama isu politik. Tapi buat investor cerdas, justru di balik “red market” ada peluang cuan asal nggak keburu panik.

Afditya Imam