CIRI SAHAM UTANG TAK WAJAR

Last modified date

Saham dengan utang tak wajar mengacu pada perusahaan yang memiliki rasio utang yang tinggi dibandingkan dengan pendapatan atau pendanaannya.

Dalam konteks ini, “utang tak wajar” biasanya merujuk pada rasio utang yang sangat tinggi atau berlebihan jika dibandingkan dengan industri sejenis atau standar yang diterima.

Berikut adalah beberapa ciri dari saham dengan utang tak wajar:

  1. Rasio Utang Tinggi: Salah satu indikator utama adalah rasio utang yang tinggi dibandingkan dengan modal sendiri atau modal total perusahaan. Jika rasio ini melebihi rata-rata industri atau standar yang diterima, itu bisa menjadi tanda utang yang berlebihan.
  2. Penghasilan yang Rendah: Meskipun memiliki utang yang tinggi, perusahaan mungkin tidak menghasilkan pendapatan atau laba yang memadai untuk menutupi pembayaran bunga atau pokok utang.
  3. Ketergantungan pada Pembiayaan Eksternal: Perusahaan mungkin terus-menerus bergantung pada pinjaman baru atau pembiayaan untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang yang ada.
  4. Ketidakstabilan Keuangan: Fluktuasi pendapatan atau laba yang signifikan dapat menunjukkan ketidakstabilan yang berpotensi mengarah pada masalah pembayaran utang.
  5. Pengurangan Kredibilitas: Saham perusahaan dengan utang tak wajar mungkin kurang menarik bagi investor karena risiko yang lebih tinggi terkait dengan keuangan perusahaan.
  6. Pembatasan Operasional: Terlalu banyak utang dapat membatasi kemampuan perusahaan untuk berinvestasi dalam pertumbuhan atau inisiatif lainnya karena sebagian besar arus kas harus dialokasikan untuk membayar utang.
  7. Penurunan Rating Kredit: Jika lembaga pemeringkat menurunkan rating kredit perusahaan, hal ini dapat mengakibatkan biaya pinjaman yang lebih tinggi di masa depan.

Jika Anda mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam saham perusahaan dengan utang yang tinggi, penting untuk melakukan analisis mendalam tentang situasi keuangan perusahaan tersebut. Memahami struktur modal, arus kas, dan rencana manajemen untuk mengurangi utang dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang risiko dan potensi imbal hasil. Selalu konsultasikan dengan penasihat keuangan atau profesional lainnya sebelum membuat keputusan investasi.

Afditya Imam