Cara Tinggalkan Gaya Hidup Hedon, Jauhi Sifat Ini
Kata ‘Hedon’ biasanya dipakai untuk menggambarkan atau mengkritik seseorang yang memiliki gaya hidup konsumtif, boros menggunakan uang untuk hal-hal yang tidak penting.
Isitilah ini juga bisa menunjukan sifat seseorang yang mempunyai hasrat belanja tinggi, membeli tanpa berpikir panjang.
Kebiasaan gaya hidup hedon muncul karena berbagai hal, baik itu tuntutan zaman, uang yang berlebih dan sebagainya. Dilema masyarakat Indonesia seperti itu, walau pendapatan masih belum cukup, akan tetapi mereka menyukai gaya hidup yang dapat dikatakan hedon.
Gaya hidup yang sangat konsumtif ini dapat menggangu keuangan anda. Sifat hedon sekarang ini sepertinya sudah sangat melekat di kalangan generasi muda. Pendapatan anak zaman sekarang sering kali dihabiskan untuk nongkrong di café, jalan-jalan ke tempat kekinian, makan di restoran mahal, dan perilaku konsumtif lainnya tanpa memiliki tabungan maupun investasi.
Jika anda merasa dalam gaya hidup hedon, Anda dapat merubah sifat konsumtif tersebut dengan cara ini.
Pilih Pergaulan
Semakin banyak teman yang kamu miliki tentu semakin banyak pula melihat berbagai tipe teman tersebut.
Inilah yang membuat kamu perlu lebih berhati-hati untuk memilih pergaulan, bukan tidak boleh memiliki banyak teman hanya kamu perlu teman jika kamu ingin ubah gaya hedonis ini.
Carilah teman yang memiliki gaya hidup sederhana agar dijauhi dari sifat hedon.
Jauhi Sifat Iri
Sifat iri sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. jika teman atau orang lain memiliki barang yang baru dan bagus. Jangan iri dengan apa yang mereka miliki, ingatlah untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki.
Buat Daftar Kebutuhan Prioritas
Tulis daftar tersebut, dan tanamkan dalam pikiran Anda sehingga daftar tersebut akan menjadi pengingat. Jadi ketika timbul hasrat membeli sesuatu di luar kebutuhan, berpikir panjang apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak, masih bisa ditunda atau tidak.
Buat Anggaran Keuangan
Dengan membuat daftar anggaran, anda dapat mengetahui seberapa besar uang dari penghasilan yang bisa dibelanjakan.
Gunakan sistem 50-20-30, alokasikan 50% untuk biaya hidup sehari-hari. 20% untuk tabungan atau investasi, dan 30% untuk hiburan, liburan, belanja baju atau membeli barang yang diinginkan.