Blackstone Raksasa Investasi yang Bertaruh Besar pada AI

Last modified date

Selama lebih dari 40 tahun, Blackstone sudah menjadi salah satu perusahaan investasi paling berpengaruh di dunia. Didirikan oleh Pete Peterson dan Steve Schwarzman, perusahaan ini kini bernilai sekitar 225 miliar dolar dan mengelola aset lebih dari 1,2 triliun dolar, angka yang luar biasa besar. Rahasia kesuksesan mereka sederhana tapi kuat, yaitu fokus pada keuntungan, semangat wirausaha yang tinggi, dan kemampuan melihat peluang dari skala bisnis yang sangat besar. Mereka juga menjaga budaya perusahaan yang solid, di mana setiap keputusan didasari oleh analisis tajam dan disiplin tinggi.

Ekonomi Global dan Cara Blackstone Melihat Dunia

Meski dunia sedang penuh tantangan dari perang, inflasi, sampai ketidakpastian ekonomi, manajemen Blackstone tetap optimis. Jonathan Gray, salah satu pemimpin utama perusahaan, menyatakan dalam satu kesempatan presentasi berjudul View from the Top, bahwa bisnis mereka justru masih menunjukkan pertumbuhan pendapatan delapan persen di portofolio ekuitas swasta. Tingkat gagal bayar pinjaman juga sangat rendah, hanya 0,5 persen.
Menurut Gray, inflasi sebenarnya tidak separah yang digambarkan, dan versi data internal mereka menunjukkan angka sekitar 2,4 persen berkat turunnya biaya sewa rumah. Selain itu, pertumbuhan upah mulai melambat dan biaya pinjaman menurun. Pasar IPO juga mulai hidup lagi, menandakan bahwa kepercayaan investor global perlahan pulih.

AI Hal Besar Berikutnya

Bagi Blackstone, kecerdasan buatan atau AI adalah gelombang revolusi berikutnya yang sama besarnya seperti internet di tahun 1990-an. Gray bahkan menyebut peluncuran ChatGPT sebagai momen Sputnik, momen penting yang mendorong dunia berpacu dalam inovasi baru.

Dalam dua tahun saja, ChatGPT mencapai 700 juta pengguna.
AI mulai mengubah dunia kerja dari menggantikan programmer pemula hingga agen layanan pelanggan, dan Blackstone tidak ingin ketinggalan. Mereka fokus berinvestasi di alat dan infrastruktur AI seperti chip, pusat data, dan pasokan listrik yang mendukung teknologi besar ini.

Sejak 2021, nilai perusahaan pusat data mereka, QTS, meningkat sepuluh kali lipat.
Permintaan listrik di Amerika Serikat bahkan diprediksi naik 40 persen, padahal selama 25 tahun terakhir angkanya cenderung stabil. Ini menunjukkan betapa besar dorongan dari teknologi seperti AI terhadap ekonomi energi global. Selain itu, mereka juga menaruh perhatian pada bisnis berbasis aturan seperti pemrosesan klaim asuransi dan akuntansi, bidang-bidang yang akan sangat terbantu oleh otomatisasi AI.

Peluang Investasi Baru

Industri investasi alternatif seperti ekuitas swasta, kredit swasta, dan infrastruktur berkembang pesat. Jika pada tahun 2010 total asetnya sekitar 3 triliun dolar, sekarang sudah tembus 13 triliun dolar.
Gray menilai masih banyak peluang menarik di berbagai sektor seperti properti komersial yang harganya mulai turun, membuat waktu beli menjadi menarik. Pasar sekunder juga sedang menarik perhatian karena banyak aset dijual dengan diskon besar.
India kini menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan sedang gencar membangun infrastruktur. Jepang juga mulai membuka diri pada investor luar dan punya potensi besar di sektor real estat mewah. Selain itu, bank-bank regional di Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami konsolidasi yang membuka peluang bagi kredit swasta.
Ada juga sektor ilmu hayati dan perusahaan reasuransi, di mana AI bisa mempercepat inovasi medis dan memperbesar potensi keuntungan jangka panjang.

Risiko yang Harus Diwaspadai

Meski terlihat menjanjikan, Gray mengingatkan bahwa tidak semua hal berjalan mulus. Ada risiko besar yang mengintai, seperti valuasi perusahaan AI yang terlalu tinggi yang bisa menciptakan gelembung spekulatif seperti masa dot-com bubble. Utang pemerintah yang terus membengkak bisa membuat suku bunga tetap tinggi. Ketegangan politik dan regulasi di Eropa serta konflik antara Amerika Serikat dan Tiongkok juga dapat mengguncang stabilitas global. Selain itu, investor yang tidak siap menghadapi gangguan teknologi berpotensi kehilangan nilai aset karena perubahan cepat di dunia digital.

Blackstone adalah contoh nyata bagaimana perusahaan investasi bisa bertahan dan terus tumbuh selama puluhan tahun dengan beradaptasi terhadap zaman. Dari awal berdiri di era 1980-an, mereka telah melewati banyak krisis dan kini mereka menaruh taruhan besar pada AI dan energi masa depan. Bagi Blackstone, dunia memang selalu berubah, tapi peluang selalu datang bagi mereka yang siap melihatnya lebih dulu.

Afditya Imam