Apa Itu Target Realistis dalam Investasi Saham? 🎯

Last modified date

Target realistis artinya ekspektasi keuntungan yang masuk akal, sesuai dengan kondisi pasar, profil risiko lo, dan strategi yang lo pakai. Jadi bukan target yang halu atau muluk-muluk kayak β€œcuan 100% dalam 1 bulan”.


Kenapa Harus Realistis?

  1. πŸ“‰ Pasar saham sifatnya fluktuatif – ada naik, ada turun. Jadi nggak mungkin tiap bulan konsisten cuan segede itu.
  2. πŸ”Ž Menghindari kekecewaan – kalau ekspektasi lo terlalu tinggi, gampang frustasi saat hasil nggak sesuai.
  3. 🧘 Biar lebih disiplin – target realistis bikin lo fokus pada proses, bukan cuma ngejar angka cuan.

Contoh Target Realistis πŸ”‘

  • Investor Jangka Panjang:
    • Target 8–15% per tahun (mirip-mirip return reksa dana saham atau rata-rata kinerja IHSG).
    • Fokus ke saham fundamental bagus + dividen rutin.
  • Swing Trader:
    • Target 5–15% per transaksi.
    • Ambil momentum dalam beberapa minggu atau bulan.
  • Day Trader:
    • Target kecil tapi cepat, misalnya 1–3% per hari.
    • Tapi tetap disiplin, karena risikonya lebih tinggi.

Prinsip Target Realistis βœ…

  1. Lebih baik stabil kecil tapi konsisten daripada gede tapi sekali doang.
  2. Sesuai profil risiko – kalau lo modal gede dan sabar, target tahunan lebih realistis. Kalau modal kecil dan aktif trading, target harian mingguan bisa dipakai.
  3. Ikutin kondisi pasar – kalau market lagi bullish, target bisa lebih tinggi. Kalau bearish, target lebih rendah juga oke.

πŸ‘‰ Intinya: Target realistis = ekspektasi yang sesuai dengan logika pasar + strategi pribadi. Jadi, lo nggak gampang terjebak euforia atau stress kalau hasil nggak sesuai harapan.


Afditya Imam