Risiko Scalping Saham bagi Investor Pemula

Last modified date

Scalping adalah strategi trading saham dengan cara membeli dan menjual saham dalam waktu sangat singkat, biasanya dalam hitungan menit atau jam, untuk mendapatkan keuntungan kecil namun sering.

Meskipun strategi ini bisa menghasilkan profit cepat, bagi investor pemula, scalping memiliki banyak risiko yang perlu diperhatikan.

1. Volatilitas Tinggi dan Pergerakan Harga yang Cepat

Scalping mengandalkan pergerakan harga kecil dalam waktu singkat. Namun, pasar saham bisa sangat fluktuatif, dan pergerakan harga yang tak terduga dapat menyebabkan kerugian besar dalam hitungan menit.

2. Biaya Transaksi yang Tinggi

Karena scalping melibatkan banyak transaksi dalam sehari, investor akan dikenakan biaya transaksi (broker fee dan pajak). Jika tidak dihitung dengan baik, biaya ini bisa mengurangi atau bahkan menghapus keuntungan yang diperoleh.

3. Kebutuhan Modal yang Cukup Besar

Scalping mengharuskan trader memiliki modal yang cukup besar agar keuntungan kecil dari setiap transaksi tetap signifikan. Pemula yang menggunakan modal kecil mungkin sulit mendapatkan profit yang sepadan dengan usaha dan risiko yang diambil.

4. Risiko Psikologis dan Tekanan Mental

Scalping membutuhkan konsentrasi tinggi, kecepatan dalam mengambil keputusan, dan kemampuan mengendalikan emosi. Pemula yang belum terbiasa bisa mengalami stres, panik, atau serakah, yang berujung pada keputusan impulsif dan kerugian besar.

5. Kemungkinan Terjebak dalam Pergerakan Salah

Pemula seringkali tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam membaca pergerakan harga (price action) dan indikator teknikal. Akibatnya, mereka bisa terjebak membeli saham di harga tinggi dan menjual di harga rendah karena salah membaca tren.

6. Risiko Koneksi Internet dan Teknologi

Scalping membutuhkan eksekusi order yang cepat. Jika terjadi gangguan internet atau platform trading mengalami lag, investor bisa mengalami slippage (harga yang dieksekusi berbeda dari harga yang diinginkan), yang berpotensi menyebabkan kerugian.

7. Tidak Cocok untuk Semua Orang

Scalping bukan strategi yang cocok untuk semua investor, terutama bagi mereka yang tidak memiliki waktu untuk terus memantau pasar atau tidak memiliki kecepatan dalam mengambil keputusan.

Kesimpulan

Scalping saham memang bisa menghasilkan keuntungan cepat, tetapi juga memiliki risiko tinggi, terutama bagi investor pemula yang belum terbiasa dengan pergerakan harga cepat dan manajemen risiko yang ketat. Jika belum memiliki pengalaman cukup, lebih baik memulai dengan strategi investasi jangka menengah atau panjang sebelum mencoba scalping.

Afditya Imam