ISTILAH VALUE INVESTING
Value investing adalah strategi investasi di mana investor mencari saham yang harganya dianggap undervalued (dihargai lebih rendah dari nilai intrinsiknya).
Tujuan utama value investing adalah membeli saham yang “murah” dibandingkan nilai sebenarnya dengan harapan harga saham tersebut akan naik seiring waktu ketika pasar mengenali nilai aslinya.
Konsep Utama dalam Value Investing
-
Nilai Intrinsik
- Nilai sebenarnya dari suatu perusahaan, dihitung berdasarkan analisis fundamental seperti pendapatan, laba bersih, aset, dan prospek masa depan.
- Investor value investing membeli saham jika harga pasar berada di bawah nilai intrinsik (margin of safety).
-
Margin of Safety
- Selisih antara nilai intrinsik dan harga pasar saham. Investor mencari saham yang memiliki margin of safety besar untuk mengurangi risiko.
-
Fokus Jangka Panjang
- Value investing cocok untuk investor jangka panjang. Mereka percaya bahwa harga saham akan mencerminkan nilai intrinsik seiring waktu, meskipun pasar sering berfluktuasi dalam jangka pendek.
-
Mengabaikan Tren Pasar
- Investor value investing tidak terlalu memperhatikan hype atau tren pasar jangka pendek. Mereka lebih fokus pada kualitas fundamental perusahaan.
Ciri-Ciri Saham Undervalued
- Rasio P/E (Price-to-Earnings) lebih rendah dibandingkan rata-rata industri.
- Rasio P/B (Price-to-Book) yang rendah.
- Dividen stabil atau cenderung meningkat.
- Perusahaan memiliki keunggulan kompetitif atau moat (seperti merek terkenal atau teknologi unik).
- Harga saham turun sementara karena sentimen pasar, tetapi fundamental perusahaan tetap kuat.
Langkah-Langkah Value Investing
- Lakukan Analisis Fundamental
- Tinjau laporan keuangan, rasio keuangan, dan strategi bisnis perusahaan.
- Hitung Nilai Intrinsik
- Gunakan metode seperti Discounted Cash Flow (DCF) atau pendekatan rasio.
- Cari Margin of Safety
- Pastikan harga beli saham memberikan ruang untuk risiko.
- Diversifikasi Portofolio
- Jangan bergantung pada satu saham saja, meskipun terlihat undervalued.
- Tahan Saham untuk Jangka Panjang
- Jangan terburu-buru menjual hanya karena fluktuasi harga harian.
Tokoh-Tokoh Value Investing
- Benjamin Graham: Penulis buku The Intelligent Investor, sering dianggap sebagai “bapak value investing.”
- Warren Buffett: Murid Benjamin Graham dan CEO Berkshire Hathaway, dikenal sebagai salah satu investor value paling sukses.
Apakah Anda tertarik untuk mempelajari cara menghitung nilai intrinsik saham? 😊