APA ITU CONTRARIAN INVESTING

Last modified date

Contrarian investing adalah pendekatan investasi yang berfokus pada membeli saham atau aset ketika mayoritas pasar tampaknya pesimis atau negatif, dan menjual atau menghindari aset ketika pasar tampaknya terlalu optimis. Pendekatan ini melibatkan bertindak berlawanan dengan sentimen pasar umum atau konsensus.

Prinsip Utama Contrarian Investing:

  1. Bertindak Berlawanan dengan Sentimen Pasar:
  • Beli ketika pasar takut: Contrarian investor cenderung membeli saham ketika harga saham telah jatuh dan banyak investor lainnya merasa pesimis atau panik. Mereka percaya bahwa ketakutan dan pesimisme sering kali menyebabkan harga saham berada di bawah nilai wajarnya.
  • Jual ketika pasar terlalu optimis: Sebaliknya, contrarian investor mungkin menjual atau menghindari saham ketika pasar sangat optimis dan harga saham sudah sangat tinggi. Mereka berpendapat bahwa kegembiraan pasar bisa menyebabkan harga saham menjadi terlalu tinggi, sehingga ada risiko penurunan harga.
  1. Pencarian Nilai Tersembunyi:
  • Contrarian investor mencari peluang investasi yang dianggap undervalued atau kurang dihargai oleh pasar. Mereka percaya bahwa pasar sering kali membuat kesalahan dalam penilaian dan memberikan kesempatan untuk membeli saham dengan harga murah.
  1. Analisis Mendalam:
  • Fundamental Analysis: Contrarian investor sering kali melakukan analisis fundamental mendalam untuk mengevaluasi nilai intrinsik saham dan mengidentifikasi peluang investasi yang mungkin terabaikan oleh pasar.
  1. Kesabaran:
  • Jangka Panjang: Karena contrarian investing sering kali melibatkan berinvestasi dalam kondisi pasar yang tidak populer, investor ini harus bersabar dan memiliki keyakinan bahwa pasar akan pada akhirnya mengakui nilai sebenarnya dari saham yang mereka beli.

Keuntungan dan Risiko:

Keuntungan:

  • Potensi Keuntungan Tinggi: Dengan membeli saham yang undervalued atau saat pasar pesimis, contrarian investor dapat memperoleh keuntungan yang signifikan jika pasar mengakui nilai sebenarnya dari saham tersebut.
  • Pembelian dengan Diskon: Membeli aset saat harga rendah sering kali memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi saat harga kembali naik.

Risiko:

  • Waktu yang Tidak Tepat: Investasi yang dianggap contrarian bisa memakan waktu lebih lama untuk menunjukkan hasil, dan investor mungkin menghadapi kerugian jika pasar tidak berubah seperti yang diharapkan.
  • Sentimen Pasar Terus Berlanjut: Ada risiko bahwa sentimen pasar yang negatif atau positif bisa terus berlanjut lebih lama dari yang diantisipasi, mengakibatkan kerugian bagi investor yang melawan arus pasar.

Contoh:

  • Contoh Positif: Jika ada krisis keuangan dan banyak saham anjlok, seorang contrarian investor mungkin membeli saham dari perusahaan yang solid secara fundamental tetapi diperdagangkan di harga yang sangat rendah karena ketakutan pasar. Jika krisis berakhir dan pasar pulih, harga saham perusahaan tersebut mungkin naik signifikan.
  • Contoh Negatif: Jika investor contrarian membeli saham teknologi selama gelembung dot-com, mereka mungkin menghadapi kerugian besar jika gelembung tersebut pecah dan harga saham jatuh lebih jauh.

Ringkasan

Contrarian investing adalah strategi yang melibatkan membeli ketika pasar pesimis dan menjual ketika pasar optimis, dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dari ketidakseimbangan harga yang dihasilkan oleh sentimen pasar yang ekstrem. Pendekatan ini memerlukan analisis mendalam, kesabaran, dan keyakinan pada nilai jangka panjang dari investasi yang dipilih.

Afditya Imam