PRINSIP DASAR INVESTASI SAHAM & KONVESIONAL
Investasi syariah dan konvensional memiliki perbedaan mendasar dalam prinsip-prinsip yang mengatur cara investasi dilakukan. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:
- Prinsip Dasar:
- Investasi Syariah: Berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam yang melarang riba (bunga), gharar (ketidakpastian), maisir (perjudian), dan haram lainnya. Investasi syariah juga mengikuti prinsip keadilan, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan.
- Investasi Konvensional: Tidak terikat oleh prinsip-prinsip syariah dan bisa melibatkan instrumen-instrumen keuangan yang dilarang dalam Islam, seperti bunga, spekulasi, dan perdagangan yang tidak etis.
- Pembagian Risiko dan Keuntungan:
- Investasi Syariah: Risiko dan keuntungan dibagi secara adil antara investor dan pihak yang melakukan investasi (misalnya, perusahaan). Prinsip syariah melarang bentuk-bentuk keuntungan yang tidak adil atau riba.
- Investasi Konvensional: Bunga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan, dan biasanya risiko dan keuntungan tidak dibagi secara adil antara kedua belah pihak.
- Instrumen Keuangan:
- Investasi Syariah: Melibatkan instrumen-instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti saham syariah, obligasi syariah, reksadana syariah, dan properti syariah.
- Investasi Konvensional: Menggunakan berbagai instrumen keuangan, termasuk saham biasa, obligasi konvensional, reksadana konvensional, deposito bank, dan instrumen derivatif.
- Tujuan Investasi:
- Investasi Syariah: Selain mencari keuntungan finansial, tujuan investasi syariah juga termasuk mencapai kesejahteraan sosial, membantu masyarakat, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
- Investasi Konvensional: Fokus utamanya adalah pada keuntungan finansial bagi investor, tanpa mempertimbangkan aspek-aspek sosial atau keberlanjutan.
- Proses Investasi:
- Investasi Syariah: Memiliki proses investasi yang melibatkan lembaga pengawas syariah atau dewan pakar syariah untuk memastikan bahwa investasi tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
- Investasi Konvensional: Terkadang melibatkan risiko dan praktek-praktek yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai etika atau moral tertentu.
Meskipun demikian, baik investasi syariah maupun konvensional memiliki tujuan untuk memberikan keuntungan kepada investor. Keputusan untuk memilih jenis investasi tertentu seringkali didasarkan pada nilai-nilai pribadi, kepercayaan agama, dan preferensi risiko investor.