Cara Memahami Strategi Growth Investing

Last modified date

Pada prinsipnya, tidak ada rumus pasti dalam menilai apakah suatu saham tergolong ke dalam growth stock atau tidak.

Hal ini karena setiap investor dapat memiliki penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu perusahaan, tergantung dari sudut pandang, kriteria, dan metode analisis yang dipakai.

Meskipun tak ada rumus pasti, pada umumnya investor yang menerapkan strategi growth investing dalam investasi saham akan melihat beberapa faktor di bawah ini ketika menilai perusahaan, antara lain.

Memiliki Riwayat Pertumbuhan Pendapatan Yang Baik

Perusahaan yang masuk ke dalam kategori ‘growth stock’ adalah perusahaan yang sudah semestinya memiliki rekam jejak pendapatan atau penjualan yang cenderung baikbertumbuh dalam kurun waktu 5 – 10 tahun terakhir.

Selain itu, dari sisi laba per saham (EPS), perusahaan juga harus memiliki pertumbuhan EPS yang kuat, biasanya ditandai dengan kenaikan EPS minimal 10% tiap tahun tergantung dari ukuran perusahaan tersebut.

Di samping itu, perusahaan juga biasanya memiliki indikator CAGR (compound annual growth rate) yang tinggi di atas rata-rata perusahaan sejenis.

Memiliki Tingkat Profitabilitas Yang Tinggi

Ciri lain perusahaan pertumbuhan adalah memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi. Hal ini dapat dilihat pada persentase margin operasional atau margin kotor perusahaan yang di atas rata-rata dibandingkan perusahaan lain di satu industri.

Sebagai contoh, asumsikan ada tiga perusahaan A, B, dan C yang bergerak di industri fashion. Pada tahun 2021, ketiga perusahaan tersebut tercatat memiliki margin operasional sebesar 18%, 47%, dan 15% masing-masing.

Berdasar laporan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa perusahaan B memiliki margin operasional di atas rata-rata sehingga mungkin saja termasuk pada kategori perusahaan yang bertumbuh.

Memiliki ROIC Tinggi

ROIC atau return on invested capital merupakan indikator yang mengukur seberapa efisien perusahaan dalam membelanjakan uangnya untuk menghasilkan laba.

Saham pertumbuhan (growth stock) biasanya adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio ROIC tinggi, yaitu di atas rata-rata industri sehingga membuat sahamnya layak untuk diinvestasikan.

Memiliki Proyeksi Pertumbuhan Pendapatan Di Atas Rata-Rata Industri

Faktor berikut yang kerap dilihat investor ketika menyeleksi saham-saham yang berpotensi ‘growth stock’ adalah proyeksi pertumbuhan pendapatan.

Biasanya, sebelum perusahaan mengumumkan laporan pendapatan per kuartal atau tahun, equity analyst akan mempublikasikan lebih dulu laporan tentang estimasi pendapatan perusahaan.

Bagi seorang growth investor, informasi estimasi pendapatan perusahaan yang dikeluarkan oleh analis tersebut sering dijadikan sebagai patokan untuk menilai apakah saham perusahaan termasuk growth stock atau tidak.

Jika proyeksi pertumbuhan pendapatan perusahaan melebihi rata-rata sektor industrinya, berarti saham tersebut layak untuk growth investing dan begitu pula sebaliknya.

Biasanya, growth stocks memiliki valuasi harga saham yang tinggi. Hal ini diakibatkan oleh ekspektasi dari investor bahwa perusahaan dapat merealisasikan ekspektasi pertumbuhan dari perusahaan tersebut.

Kamu bisa menggunakan beberapa indikator di atas untuk mencari saham pertumbuhan di pasar modal.

Supaya pencarian lebih efisien, gunakan fitur penyaring saham yang disediakan oleh aplikasi saham untuk menyaring saham berdasarkan indikator tertentu secara cepat.

admin