Garuda Indonesia (GIAA) Bakal Jual Pesawat Tua Airbus A330, Ini Alasannya
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memiliki pesawat tua tipe Airbus A330. Pesawat tersebut ternyata tidak lagi menguntungkan bila digunakan sebagai pesawat penumpang.
Mayoritas tipe pesawat itu dialihkan sebagai pesawat kargo. “Yang 330 sekarang kita banyak pakai kargo sekarang karena 330 itu sudah lunas punya kita, tapi saya pakai buat penumpang cost-nya enggak efisien lagi,” ungkap Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susardi, Jumat (10/2/2023).
Lantaran tidak menguntungkan bagi perusahaan, Ade menilai, Airbus A330 sebaiknya dijual dan digantikan dengan pesawat baru. “Seperti 330 yang kita punya, kalau saya ditanya kalau ada yang mau beli itu dijual saja, supaya ganti yang baru,” ucap dia.
Meski begitu, Garuda Indonesia tidak berminat membeli pesawat baru. Ade merinci beberapa alasan yang mendasari manajemen tidak berminat membeli atau memiliki armada pesawat secara mandiri.
Pertama, biaya perawatan yang tinggi alias mahal. Menurutnya, semakin lama biaya perawatan pesawat semakin mahal. Hal itu yang mengharuskan manajemen mengeluarkan anggaran yang cukup besar.
“Biaya maintenance makin lama, makin mahal. Jadi untuk memiliki itu, kita terus ongkosin, mahal,” tuturnya.
Kedua, perubahan teknologi yang digunakan di dalam pesawat. Ade menilai penyesuaian secara cepat atas perubahan teknologi pesawat, manakala Garuda Indonesia hanya menyewa dalam jangka waktu tertentu saja.
Pasalnya, semakin baru sebuah pesawat, makan teknologi yang digunakan juga semakin baru. Hal ini diyakini berdampak efisien terhadap bisnis perusahaan. “Jadi pertimbangan teknologinya makin baru, makin efisien,” kata Ade.
Adapun, Garuda Indonesia memiliki enam pesawat Airbus A330 yang diproduksi dan sudah digunakan hingga tahun 1996-1997. Sehingga pesawat Airbus itu sudah termasuk pesawat tua.