Cathie Wood, AI Belum Gelembung, Ini Baru Permulaan
Cathie Wood adalah salah satu investor paling berani dan terkenal di dunia teknologi. Ia dikenal lewat perusahaannya, ARK Invest, yang menanamkan modal di berbagai bisnis masa depan seperti Tesla, robotika, dan kecerdasan buatan (AI). Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Cathie membagikan pandangannya soal dunia investasi dan perkembangan AI yang sedang ramai dibicarakan.
Menurutnya, banyak orang salah paham tentang fenomena AI. Saat wartawan menanyakan apakah tren saham AI seperti Nvidia sudah menjadi gelembung yang siap pecah, Cathie langsung menjawab dengan yakin: tidak. Baginya, ini justru baru awal dari perjalanan panjang revolusi AI. Perusahaan-perusahaan besar masih dalam tahap menyesuaikan diri dan belum benar-benar memanfaatkan potensi penuh dari teknologi ini. Artinya, peluang ke depan masih terbuka lebar.
Cathie juga menjelaskan bahwa teknologi AI yang paling menarik bukan hanya yang ada di komputer, tapi yang bisa punya bentuk fisik atau embodied AI. Contohnya seperti taksi tanpa sopir atau robo-taxi yang bisa mengubah total cara kita bepergian, robot yang membantu dokter mencari obat baru, hingga robot humanoid yang bisa bekerja layaknya manusia. Menurutnya, teknologi seperti ini akan menciptakan peluang ekonomi terbesar di masa depan.
Berbeda dengan banyak investor yang mengejar keuntungan cepat, Cathie justru punya gaya investasi jangka panjang. Ia melihat lima sampai sepuluh tahun ke depan, bukan seminggu atau sebulan. Fokusnya pun jelas: hanya pada perusahaan yang benar-benar membangun masa depan. Lima bidang yang menjadi andalannya adalah robotika, penyimpanan energi, kecerdasan buatan, blockchain atau teknologi di balik kripto, dan bioteknologi yang berkaitan dengan peta genetik manusia.
Ketika ditanya soal risiko kenaikan suku bunga yang biasanya membuat harga saham teknologi turun, Cathie tetap optimis. Ia menganggap kenaikan suku bunga nanti justru pertanda bahwa ekonomi sedang tumbuh karena adanya lonjakan produktivitas dari teknologi. Ia yakin sejarah akan terulang, di mana saham-saham teknologi tetap melesat meski bunga bank naik.
Alasan lain Cathie begitu optimis terhadap masa depan ekonomi Amerika adalah kebijakan pajak baru yang sangat ramah bagi perusahaan inovatif. Dulu, perusahaan hanya bisa menikmati potongan pajak sedikit demi sedikit selama puluhan tahun saat membangun pabrik. Sekarang, mereka bisa langsung mendapat potongan penuh di tahun pertama. Hasilnya, banyak perusahaan berbondong-bondong membangun fasilitas baru, membeli robot, dan mempercepat adopsi teknologi mutakhir di Amerika Serikat.
Dengan gaya bicara santai tapi penuh keyakinan, Cathie Wood mengingatkan kita bahwa revolusi teknologi baru saja dimulai. Baginya, AI bukan gelembung yang akan pecah, melainkan mesin pertumbuhan yang akan mengubah seluruh wajah ekonomi dunia.
