Memahami Filosofi Investasi Howard Marks
Howard Marks adalah seorang investor, penulis, dan miliarder Amerika yang sangat dihormati, dengan kekayaan bersih diperkirakan mencapai $2,2 miliar per tahun 2025 menurut Forbes. Ia dikenal sebagai salah satu pendiri dan Co-Chairman dari Oaktree Capital Management, sebuah firma manajemen aset global terkemuka yang berspesialisasi dalam utang bermasalah (distressed debt) dan mengelola dana kelolaan (Assets Under Management) sebesar $209 miliar per Juni 2025.
Inti Pemikiran, Mengendalikan Risiko dan Berpikir Lebih Dalam
Howard Marks selalu menekankan satu hal penting, investasi bukan soal mencari untung besar, tapi soal menghindari rugi besar.
Menurutnya, kalau kamu kehilangan 50% dari modalmu, kamu butuh keuntungan 100% hanya untuk kembali ke posisi semula. Karena itu, menjaga agar tidak rugi besar adalah langkah paling penting untuk bertahan dalam jangka panjang.
Marks juga memperkenalkan konsep second-level thinking atau berpikir satu langkah lebih dalam daripada kebanyakan orang.
Contohnya:
- Pemikiran tingkat pertama: “Perusahaan ini bagus, aku mau beli sahamnya.”
- Pemikiran tingkat kedua: “Perusahaan ini bagus, tapi semua orang juga tahu itu. Harganya sudah mahal, jadi risikonya tinggi.”
Investor sukses bukan hanya berpikir berbeda, tapi berpikir lebih baik dan lebih dalam dari kebanyakan orang.
Mengenali Siklus Pasar
Marks percaya bahwa pasar bergerak dalam siklus, kadang optimis (harga tinggi), kadang pesimis (harga rendah). Ia tidak mencoba menebak kapan pasar akan naik atau turun, tapi ia selalu berusaha tahu di mana posisi kita dalam siklus itu.
Kalau pasar sedang euforia dan semua orang serakah, itu tanda bahaya.
Kalau pasar sedang takut dan harga jatuh, justru itu kesempatan terbaik untuk membeli.
Strateginya sederhana:
- Saat pasar panas, jadilah defensif (hati-hati).
- Saat pasar jatuh, jadilah agresif (berani membeli).
Tentang Aset Spekulatif: Emas dan Kripto
Marks tidak terlalu suka emas atau kripto karena tidak menghasilkan arus kas.
Menurutnya, nilai sejati dari sebuah aset datang dari uang yang dihasilkannya seperti dividen saham atau bunga obligasi.
Sedangkan emas dan Bitcoin nilainya hanya tergantung pada berapa banyak orang lain yang mau membayarnya.
Marks mengutip Benjamin Graham:
“Dalam jangka pendek, pasar adalah mesin pemungutan suara (voting machine) tapi dalam jangka panjang, ia adalah mesin penimbang (weighing machine).”
Artinya, dalam jangka pendek harga bisa naik karena tren atau popularitas, tapi dalam jangka panjang nilai sejati ditentukan oleh fundamental.
Pesan Howard Marks untuk Investor di 2025
- Hati-hati terhadap optimisme berlebihan.
Saat semua orang serakah, justru di situlah risiko terbesar.
Ia mengingatkan pepatah Buffett: “Semakin tidak bijaksana orang lain bertindak, semakin bijaksana kita harus bertindak.” - Era uang murah sudah berakhir.
Jangan berharap suku bunga rendah seperti setelah krisis 2008. Strategi yang bergantung pada utang murah sudah tidak relevan. - Fokus pada kualitas dan nilai.
Di tengah hype saham teknologi besar seperti “Magnificent 7”, banyak saham lain yang sebenarnya sudah kemahalan tanpa alasan kuat. - Investasi adalah maraton, bukan sprint.
Kesabaran dan disiplin jauh lebih penting daripada mencoba menebak pasar. Marks percaya bahwa investasi jangka panjang yang sabar dan konsisten akan selalu menang.
