Cara Gampang Ngukur Risiko Sebelum Beli Saham: Biar Gak Salah Masuk!

Last modified date

Investasi saham itu kayak naik gunung. Kalau kamu asal nanjak tanpa tahu jalurnya, bisa-bisa nyasar atau malah kepleset. Nah, salah satu hal paling penting sebelum beli saham adalah ngerti risikonya dulu, bukan asal gas karena katanya “lagi bagus”.

Tapi tenang, ngukur risiko saham gak harus ribet kayak ujian statistik. Yuk kita bahas cara paling santai tapi tetap masuk akal buat memahami risiko sebelum beli saham!


1. Cek Volatilitas: Seberapa Liar Harga Sahamnya?

📈 Volatilitas itu seberapa sering dan seberapa besar harga saham naik-turun dalam waktu singkat.

  • Kalau saham sering naik turun tajam → risikonya tinggi
  • Kalau pergerakan harganya stabil → risikonya lebih rendah

Misalnya, saham startup teknologi bisa naik 10% dalam sehari, tapi besoknya turun 15%. Bandingin sama saham bank besar yang naik-turunnya kalem.

📌 Tips cepat: Lihat grafik pergerakan harga 3-6 bulan terakhir. Kalau bentuknya kayak roller coaster, siap-siap mental baja!


2. Lihat Fundamental: Perusahaan Sehat Gak, Bro?

Coba intip 3 hal sederhana dari laporan keuangan:

  • Laba Bersih (Net Income) → Cuan terus atau rugi terus?
  • Utang (Debt to Equity Ratio) → Utangnya kebanyakan gak?
  • Arus Kas (Cash Flow) → Duit masuknya lancar atau seret?

Semakin buruk kondisi keuangan perusahaan, semakin tinggi juga risikonya.

📌 Tips cepat: Cek pakai aplikasi kayak RTI, Stockbit, atau cek di situs resmi BEI. Semua datanya gratis dan udah rapi.


3. Pahami Sektor Industri: Stabil atau Musiman?

Setiap sektor punya karakteristik risiko beda-beda:

  • Perbankan, konsumer, telekomunikasi → cenderung stabil
  • Properti, pertambangan, teknologi → lebih fluktuatif dan sensitif sama sentimen global

Jangan cuma lihat nama perusahaannya, tapi juga pahami industrinya lagi sehat atau sakit.


4. Lihat Sentimen Pasar: Lagi Cerah Apa Mendung?

Kadang harga saham turun bukan karena perusahaannya jelek, tapi karena sentimen pasar lagi negatif:

  • Isu geopolitik
  • Kenaikan suku bunga
  • Krisis global

📌 Tips cepat: Sebelum beli saham, cek berita ekonomi terbaru dan amati IHSG. Kalau banyak saham merah, hati-hati jangan ikut nyemplung asal-asalan.


5. Sesuaikan Sama Profil Risiko Kamu

Ini paling penting: Kenali dulu dirimu sendiri.
Kamu tipe investor:

  • 💼 Konservatif? → Pilih saham bluechip yang stabil
  • ⚖️ Moderat? → Gabungkan saham stabil dan sektor bertumbuh
  • 🔥 Agresif? → Boleh masuk saham second liner, tapi tetap riset

Jangan beli saham yang bikin kamu gak bisa tidur nyenyak.


Kesimpulan: Risiko Itu Bisa Diukur, Asal Kamu Mau Ngulik Dikit

Investasi saham itu gak harus jadi ajang gambling. Risiko bisa kamu kelola, asal kamu pahami dulu karakter saham yang mau dibeli.

Sebelum beli, cukup jawab 5 pertanyaan ini:
✅ Saham ini naik turunnya seberapa ekstrem?
✅ Perusahaannya sehat gak secara keuangan?
✅ Sektornya tahan banting atau rentan?
✅ Market lagi gimana kondisinya?
✅ Cocok gak sama gaya investasiku?


Mau investasi tenang? Mulai dari paham risikonya dulu.

Afditya Imam