Mau Aman Investasi? Cari Emiten yang Bisnisnya Tahan Banting Bro

Last modified date


Di dunia saham, nggak semua perusahaan kuat menghadapi badai. Ada yang baru kena isu dikit, langsung sahamnya rontok. Tapi ada juga emiten yang tetap stabil walau market lagi gonjang-ganjing. Nah, mereka ini disebut emiten dengan bisnis yang tahan banting alias defensif.

Yuk, simak tips mudah biar kamu bisa ngenalin emiten tangguh kayak gini:


1. Lihat Sektor Usahanya: Kebutuhan Pokok atau Gaya Hidup?

Coba tanya: Produk atau jasa perusahaan ini bakal tetap dipakai meski ekonomi lagi krisis enggak?

✔️ Contoh sektor tahan banting:

  • Konsumer (makanan, minuman, rumah tangga) – Contoh: ICBP, UNVR
  • Telekomunikasi – Contoh: TLKM
  • Energi (listrik, gas) – Contoh: PGAS
  • Kesehatan – Contoh: KLBF

❌ Sektor sensitif:

  • Properti
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Teknologi spekulatif

2. Cek Arus Kas dan Laba Stabil

Kalau perusahaan bisa jaga arus kas tetap positif dan labanya nggak terlalu fluktuatif, tandanya dia punya model bisnis kuat dan pelanggan setia.

💡 Cek laporan keuangan → lihat bagian operating cash flow dan laba bersih dari tahun ke tahun.


3. Perhatikan Pangsa Pasarnya

Perusahaan dengan pangsa pasar besar biasanya udah punya pelanggan loyal, jaringan distribusi luas, dan skala ekonomi.

Contoh: TLKM di telekomunikasi, INDF di makanan, atau BBCA di perbankan. Mereka ini raja di sektornya.


4. Utang Nggak Bikin Sesak Nafas

Cek Debt to Equity Ratio (DER). Emiten tahan banting biasanya nggak terlalu ngandelin utang. Mereka kuat dari sisi internal.

🔎 Ideal DER: di bawah 1, tergantung sektor. Tapi makin kecil makin fleksibel saat krisis.


5. Dividen Konsisten = Bisnisnya Stabil

Kalau perusahaan rajin bagi dividen tiap tahun, artinya dia punya cash flow bagus dan bisnisnya mapan. Bisa jadi sinyal bahwa perusahaannya anti-krisis.

Contoh: UNVR, HMSP, TLKM, BJBR.


6. Manajemennya Punya Track Record Bagus

Bisnis kuat tapi kalau dikelola manajemen asal-asalan ya bahaya juga. Cek siapa direksi dan komisarisnya. Kalau sering ganti atau terlibat kasus, mending hati-hati.


7. Cek Gimana Reaksinya di Masa Krisis

Lihat histori harga sahamnya di masa gejolak besar, kayak:

  • Pandemi 2020
  • Krisis 2008
  • Geopolitik 2024–2025

Kalau sahamnya turun, tapi cepat recovery, itu sinyal kekuatan bisnisnya keren.


Kesimpulan: Cari Saham yang Gak Cuma Cuan, Tapi Juga Kuat Mental

Pasar saham nggak selalu cerah. Tapi kalau kamu pegang saham dari emiten yang bisnisnya kuat, stabil, dan dibutuhin terus-menerus, kamu bisa tidur lebih nyenyak walau market lagi berdarah.

Ingat, investasi saham bukan lomba cepat-cepat kaya, tapi tentang sabar dan milih perusahaan yang benar.

Afditya Imam