Valuasi Saham: Senjata Wajib Sebelum Beli Saham, Bro!
Lo lagi ngincer saham yang katanya bakal “to the moon”? Eits, tahan dulu! Jangan asal ikut-ikutan. Sebelum lo masuk ke dunia saham, ada satu hal penting yang harus lo ngerti: valuasi saham. Ini bukan cuma istilah ribet ala anak finance, tapi ini senjata wajib biar lo gak nyungsep di market.
π Apa Itu Valuasi Saham?
Valuasi saham itu ibarat lo lagi ngelihat harga barang di e-commerce. Lo pasti pengen tahu nih, harganya worth it gak buat dibeli? Nah, di saham juga sama. Valuasi itu cara buat tau apakah harga saham sekarang itu kemahalan, kemurahan, atau udah pas.
Kalau lo beli saham yang kemahalan (overvalued), bisa-bisa harga turun dan lo malah nyangkut. Tapi kalau lo nemu saham murah (undervalued) yang punya fundamental oke, itu baru cuan potensial.
π 3 Cara Simple Buat Cek Valuasi Saham
Gak usah ribet kayak analis Wall Street. Ini tiga metode paling sering dipakai:
1. PER (Price to Earnings Ratio)
Formula: Harga Saham Γ· Laba per Saham (EPS)
PER ngasih tahu lo berapa kali lipat investor bayar dari laba perusahaan.
- PER tinggi: bisa jadi saham mahal
- PER rendah: bisa jadi saham murah (tapi cek juga kenapa murah)
π§ Tips: Bandingin PER saham itu dengan rata-rata sektornya. Misal, saham perbankan biasanya punya PER beda sama saham teknologi.
2. PBV (Price to Book Value)
Formula: Harga Saham Γ· Nilai Buku per Saham
PBV ngukur berapa kali lipat lo bayar dibanding aset bersih perusahaan.
- PBV < 1: saham bisa dibilang undervalued (asetnya lebih gede dari harga pasarnya)
- PBV > 1: lo bayar lebih mahal dari nilai bukunya
3. DCF (Discounted Cash Flow)
Ini agak teknikal, tapi basically lo ngehitung value perusahaan berdasarkan arus kas masa depan yang didiskon ke nilai sekarang. Cocok buat saham-saham growth.
π Tips: Kalau lo gak mau ribet, banyak analis yang udah buatin estimasi DCF ini. Lo bisa cari referensinya dulu sebelum beli.
β οΈ Ingat: Valuasi Itu Bukan Segalanya
Valuasi itu penting, tapi bukan satu-satunya indikator. Lo juga harus lihat:
- Kinerja perusahaan (revenue, profit, dll.)
- Prospek bisnis ke depan
- Sentimen pasar
- Manajemen & tata kelola
β Kesimpulan: Jangan Beli Karena FOMO
Beli saham tuh harus kayak beli HP: lo cek speknya, harganya, dan bandingin sama yang lain. Jangan beli cuma karena rame di TikTok atau grup WA.
Valuasi saham bikin lo bisa mikir lebih rasional, bukan emosional. Jadi, sebelum beli saham, tanya dulu ke diri lo:
βHarga saham ini murah karena undervalued, atau murah karena emang jelek?β
Yuk jadi investor yang melek valuasi, bukan cuma ikut-ikutan hype!