Ciri-Ciri Pola Transaksi Saham yang Wajar: Biar Gak Kejebak “Saham Sulap”!

Last modified date


Lo pernah nggak, liat saham naik cepet banget terus langsung anjlok kaya roller coaster? Atau saham yang volume-nya tiba-tiba meledak padahal sebelumnya sepi banget? Nah, bisa jadi itu pola transaksi yang nggak wajar.

Biar lo makin pinter dan gak gampang kejebak, nih gue kasih tahu ciri-ciri pola transaksi saham yang wajar, alias yang sehat-sehat aja.


πŸ“ˆ 1. Harga Naik atau Turun Bertahap

Saham yang wajar tuh bergeraknya smooth, bukan tiba-tiba loncat 20% dalam sehari tanpa alasan jelas. Kalo naik turun dikit-dikit, artinya pergerakan harga masih alami karena supply & demand yang normal.

Waspada: Kalo tiba-tiba ARA (auto reject atas) 3 hari berturut-turut tanpa berita apa pun, mending lo cari tahu dulu deh.


πŸ” 2. Volume dan Nilai Transaksi Konsisten

Saham sehat biasanya punya volume transaksi yang stabil. Misalnya, tiap hari ada yang beli dan jual dengan nominal yang masuk akal, gak sepi banget tapi juga gak “meledak” tanpa sebab.

Waspada: Volume yang tiba-tiba naik tajam bisa jadi tanda gorengan lagi digoreng makin garing.


πŸ‘₯ 3. Ada Aktivitas dari Investor Ritel dan Institusi

Cek di broker summary (ringkasan broker), kalau transaksi tersebar di banyak sekuritas β€” baik ritel maupun institusi β€” itu tandanya sahamnya rame beneran. Gak didominasi satu dua broker aja.

Waspada: Kalau 80% transaksi cuma dari 1-2 broker aja? Bisa jadi itu saham lagi dimainin bandar.


πŸ“° 4. Pergerakan Sejalan dengan Berita atau Kinerja Emiten

Saham yang harganya naik karena laporan keuangan bagus, akuisisi, atau sentimen positif itu wajar. Ada alasan logis di balik pergerakannya.

Waspada: Kalau naiknya gak ada berita, gak ada laporan keuangan, gak ada aksi korporasi, tapi naik gila-gilaan? Hmmm… patut dicurigai.


🧠 5. Nggak Ada Pola Aneh di Order Book

Lihat antrian bid-offer. Kalau sahamnya wajar, biasanya antrian belinya nggak kosong melompong, dan antrian jualnya juga gak jomplang. Gak ada yang numpuk ekstrem di satu sisi aja.

Waspada: Hati-hati sama yang suka “tebar ancaman” di order book, naruh beli/jual gede buat ngatur psikologi pasar.


βœ… Kesimpulan: Jangan Asal “Gas”, Cek Dulu Polanya

Inget ya bro/sis, gak semua saham yang rame itu sehat. Ada yang sengaja “dimainkan” biar lo FOMO dan nyangkut di pucuk.

Jadi, sebelum beli saham:

  • Cek pergerakan harganya,
  • Lihat volume dan broker summary,
  • Pastikan ada alasan logis di balik naik-turunnya.

Investasi bukan adu cepat, tapi adu cerdas. Lo gak harus jadi paling awal masuk, yang penting lo gak jadi yang terakhir keluar.


Afditya Imam