Tips Diversifikasi Investasi di Tengah Perang Dagang
Berikut tips diversifikasi investasi yang relatable dan realistis buat lo yang lagi mikir investasi di tengah situasi perang dagang atau kondisi geopolitik yang nggak stabil:
💼 Tips Diversifikasi Investasi di Tengah Perang Dagang
1. Jangan All-in ke Satu Aset (Termasuk Emas!)
Emas memang solid, tapi kalau semua duit ditaro di situ, lo jadi nggak fleksibel. Campur aset biar lebih tahan guncangan.
Kombinasi simpel:
- 30–40% emas
- 30% saham atau reksa dana saham
- 20% obligasi atau reksa dana pendapatan tetap
- 10–20% cash atau reksa dana pasar uang
2. Pilih Saham Sektor Defensif
Lagi gonjang-ganjing? Pilih sektor yang tetap dibutuhin orang meski ekonomi goyah.
Contoh sektor defensif:
- Consumer goods (makanan, minuman)
- Farmasi & kesehatan
- Energi (listrik, gas)
3. Pegang Cash & Instrumen Likuid
Di tengah ketidakpastian, likuiditas itu kunci. Lo butuh dana yang bisa dicairin cepat tanpa banyak rugi.
Opsi likuid:
- Reksa dana pasar uang
- Deposito fleksibel
- Tabungan berjangka
4. Jangan Lupa Valas (USD, SGD)
Saat perang dagang antar negara besar (kayak AS vs China), sering kali mata uang kuat kayak USD malah naik.
Cara simpel eksposur ke valas:
- Beli tabungan valas di bank
- Investasi di instrumen berbasis USD (obligasi global, reksa dana global)
5. Masukin Aset Digital Tapi Jangan Over
Crypto bisa jadi diversifikasi tambahan, tapi jangan taruh lebih dari 5–10% dari total portofolio, apalagi di tengah ketidakstabilan global.
6. Diversifikasi Waktu (Time Diversification)
Nggak harus semua langsung dibeli hari ini. Pecah pembelian jadi beberapa tahap (misal: bulanan), biar risiko harga bisa tersebar.
7. Pahami Tujuan Finansial Lo
Jangan cuma ikut-ikutan! Lo investasi buat apa?
- Jangka pendek (1–2 tahun) → amanin di reksa dana pasar uang & emas
- Jangka menengah (3–5 tahun) → campur reksa dana pendapatan tetap & saham
- Jangka panjang (>5 tahun) → saham, properti, emas, obligasi
Bonus: Update Info, Tapi Jangan Kebanyakan Dengerin Noise
Boleh scroll berita, tapi jangan sampai tiap harga naik dikit lo panik. Perang dagang itu bikin market labil, tapi yang penting lo punya strategi tahan banting.