Virus Corona Rugikan Bali Rp 1,37 Triliun Per Bulan

Last modified date

Virus Corona memberi pengaruh besar pada ekonomi Indonesia ke banyak sector terutama industri pariwisata. Dengan ditutupnya penerbangan Indonesia-Cina sejak 5 Februari 2020, maka sudah pasti jumlah turis Cina yang masuk ke Indonesia nihil. 

Dikutip dari The New York Times, American Airlines baru akan membuka kembali penerbangan dari Amerika ke Cina pada 27 Maret, sedangkan United Airlines pada 28 Maret serta Delta Airlines bahkan bisa jadi hingga 30 April 2020. Untuk Indonesia, masih belum ada informasi yang pasti kapan penerbangan dari dan ke Cina akan dibuka kembali.

Wisatawan Cina ke Indonesia (Infografik oleh Yossy Girsang)

Jumlah Wisatawan Cina di Indonesia

Jumlah turis Cina yang masuk ke Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun hingga 2018. Data dari halaman Badan Pusat Statistik menampilkan tahun 2005, jumlah turis dari Cina berjumlah 128.681 orang, naik terus hingga 16,6 kali mencapai 2.139.161 orang tahun 2018. Namun sayangnya, ada sedikit penurunan 3,2% menjadi 2.071.571 orang tahun 2019 sesuai dengan data di halaman Kementerian Pariwisata RI.

Wisatawan beraktivitas di Pantai Tanah Lot, Tabanan, Bali, Minggu, 16 Februari 2020. (Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

Dari jumlah turis Cina yang masuk ke Indonesia, paling banyak mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dimana di tahun 2019 mencapai angka 57.7% dari angka total. Sama seperti tren nasional, jumlah turis ke Bali malah turun lebih dalam lagi hingga mencapai 12,1% di 2019 dibanding 2018. Jadi, tren penurunan wisatawan Cina ke Bali sudah dimulai di 2019. Hal ini terjadi mayoritas karena naiknya harga tiket penerbangan maskapai nasional.

Wisatawan Cina ke Bali (tahun). Infografis oleh Yossy Girsang

Pengeluaran dan Waktu Liburan

Informasi dari halaman BPS di 2018, rata-rata Wisatawan Cina menghabiskan waktu berlibur di Indonesia selama 8 hari dengan jumlah pengeluaran US$ 1.385,55 atau Rp 18.843.480 (dengan estimasi kurs 13.600 rupiah per US$). Nah, sekarang mari kita hitung berapa potensi kerugian dari kehilangan wisatawan Cina ini di Bali.

Wisatawan Cina ke Bali (bulan). Infografis oleh Yossy Girsang

Dalam rentang waktu Februari dan Maret 2019, rata-rata jumlah wisatawan Cina yang berlibur ke Bali berjumlah 105.909 orang.

Sesuai dengan data di atas yaitu pengeluaran per orang senilai Rp 18,84 juta maka total per bulan kerugian yang dialami Bali karena kehilangan wisatawan Cina ini bernilai Rp 1,99 triliun.

Lalu bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat Bali secara langsung?

Berdasarkan data BPS 2018, distribusi pengeluaran wisatawan mancanegara untuk masyarakat lokal adalah makan dan minuman 18,39%, belanja 16,1%, transport lokal 12,93%, paket tur lokal 9,95%, dan lainnya 11,31%. Artinya dalam sekali kunjungan wisatawan Cina, yang terdampak langsung ke masyarakat Bali adalah 68,68% atau Rp 12.941.702 per wisatawan, yang setara dengan Rp 1,37 triliun per bulan.

Mengurangi dampak negatif dari penurunan wisatawan Cina ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama menyampaikan bahwa pemerintah akan berusaha untuk mendorong kehadiran wisatawan domestik yang lebih besar lewat meeting, incentives, conference dan exhibitions (MICE) dengan signifikan.

Seorang penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat, 31 Januari 2020. (Foto: Antara/Fikri Yusuf/nz)

Namun tentu, inisiatif ini tidak akan mampu menambal potensi kerugian sebesar itu apalagi jika kebijakan dampak Virus Corona berlangsung dalam jangka panjang.

Sehingga, Pemerintah lewat Kementerian Perhubungan akan mengambil langkah yakni memberikan diskon khusus untuk penerbangan ke Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan khusus untuk wisatawan domestik.

Namun sayangnya, pemberian diskon ini walaupun sifatnya instruksi dari Kementerian Perhubungan, namun untuk aplikasinya bergantung pada maskapai masing-masing. Artinya, maskapai tentu perlu berhitung dalam memberikan diskon, mengingat mereka juga akan kehilangan rute penerbangan Indonesia-Cina dalam beberapa bulan ke depan.

Menurut kami, dua kebijakan yang direncanakan oleh Pemerintah ini belum akan berdampak besar untuk menggantikan potensi kerugian yang dialami oleh masyarakat di Bali. []

Oleh: Yossy Girsang

Tulisan ini juga sudah ditayangkan di https://www.tagar.id/virus-corona-rugikan-bali-rp-137-triliun-per-bulan

admin