Saham GoTo Dinilai Sangat Prospek, Ini Kata Analis
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk memiliki prospek bisnis yang bagus. Meski demikian, seberapa bagusnya tergantung bagaimana manajemen meningkatkan potensi yang dapat dilakukan dari pendapatan perusahaan yang besar, walaupun sekarang ini perusahaan masih merugi.
Hal itu diungkapkan Head of Research Yuanta Sekuritas Chandra Pasaribu dalama keterangannya dikutip Selasa, 21 Juni 2022.
Selain itu, Chandra juga mencermati adanya kemungkinan pihak-pihak yang melakukan perdagangan semu pada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau dikenal dengan istilah goreng saham. Hal itu untuk mengkerek harga di tengah ramainya pembahasan potensi rugi sebuah perusahaan yang menyuntikkan dana ke Gojek.
Dugaan ini timbul setelah harga saham GoTo sempat naik 100 persen lebih dalam periode satu bulan sampai 14 Juni 2022. Di saat yang sama nilai perdagangan harian saham GoTo tercatat sangat tinggi, sampai pernah mencapai seperenam dari total nilai transaksi keseluruhan 750 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Dalam transaksi semu, lanjutnya, pembeli dan penjual saham adalah pihak yang sama atau tidak ada perpindahan saham. Sedangkan perdagangan normal, dapat dibuktikan bahwa investor atau nasabah perusahaan sekuritas yang bertransaksi tidak sama. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dirasa berwenang menyelidiki jika ada dugaan transaksi semu.
Chandra memandang tidak ada perbaikan fundamental signifikan yang mendasari kenaikan saham GoTo yang begitu besarnya. “Saat harga GoTo tertekan sampai di bawah Rp200, lalu naik sampai sempat lewat Rp400, secara fundamental berubah tidak?” kata Chandra, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 21 Juni 2022.
Meski demikian, Chandra menekankan, secara jangka panjang GoTo memiliki prospek bisnis yang bagus, dan seberapa bagusnya tergantung bagaimana manajemen dapat meningkatkan potensi yang dapat dilakukan dari pendapatan perusahaan yang besar, walaupun sekarang ini perusahaan masih merugi.
Harga saham GoTo menyentuh titik terendahnya di Rp194 per lembar pada 13 Mei 2022, atau merosot 43 persen dari harga IPO di Rp338 per lembar.
Pendapatan bruto meningkat
Di sisi lain, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat pendapatan bruto meningkat 53 persen secara tahun ke tahun (yoy) mencapai Rp5,2 triliun di kuartal I-2022. Kondisi itu mencerminkan pertumbuhan take rate dari 3,5 persen menjadi 3,7 persen didorong oleh peningkatan monetisasi pada segmen e-commerce dan on-demand.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo memaparkan sepanjang 2021 GoTo secara konsisten menjalankan rencana bisnis dengan baik, sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan di setiap lini bisnis dan peningkatan margin secara keseluruhan. Pembentukan GoTo, dari kombinasi Gojek dan Tokopedia, menempatkan posisi yang lebih baik lagi untuk melayani konsumen.
“Seiring kami semakin memperdalam integrasi bisnis perusahaan, kami mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghadirkan peluang bisnis dengan pendekatan multi platform, serta berinvestasi bagi pertumbuhan dan profitabilitas GoTo,” pungkas Andre.