Risiko Ganda: Ketika Utang dan Saham Jadi Satu Masalah
Ngomongin soal investasi saham emang seru. Apalagi kalau lagi musim cuan, timeline penuh sama cerita orang-orang yang untung besar. Tapi ada juga yang terlalu semangat, sampai rela ngutang demi bisa ikut main saham.
Keliatannya sih keren—kayak punya strategi berani. Tapi realitanya? Bisa jadi kayak main api sambil duduk di atas jerigen bensin. 💥
Utang dan Saham = Kombinasi Risiko Ganda
Investasi saham itu udah berisiko karena harga naik-turun. Tapi begitu kamu gabungin sama utang, risikonya jadi dobel. Kenapa?
1. Utang Nggak Peduli Market Lagi Naik atau Nggak
Kalau kamu pinjam uang buat beli saham, bunganya tetap jalan terus. Market lagi merah? Saham kamu nyangkut? Bank atau aplikasi pinjaman nggak peduli. Mereka tetap nagih. Dan itu bikin kamu makin tertekan.
2. Potensi Margin Call Lebih Cepat
Buat yang main saham margin (pakai fasilitas pinjaman dari sekuritas), kalau saham kamu turun ke level tertentu, kamu bisa kena margin call. Artinya kamu harus nambah dana atau siap-siap saham kamu dijual paksa. Kalau kamu pakai dana utang dari luar juga, tekanan psikologisnya bisa bikin kamu panik ambil keputusan yang salah.
3. Rugi Bisa Beranak Pinak
Misalnya kamu beli saham pakai uang utang 10 juta, eh sahamnya turun 30%. Nilai portofoliomu tinggal 7 juta. Tapi utang kamu tetap 10 juta + bunga. Selisihnya? Harus kamu tutup sendiri. Dan kalau nggak siap, bisa jadi kamu ngutang lagi buat nutup utang lama. Snowball problem.
4. Mental dan Finansial Kena Dampaknya
Utang bikin kamu mikir terus. Rugi di saham bikin kamu susah tidur. Gabungin dua-duanya? Bisa-bisa kamu burn out secara mental dan finansial. Niat awal pengen “smart investor,” eh malah jadi korban tekanan.
5. Ada Cara Lebih Aman Buat Bertumbuh
Kalau kamu belum punya uang dingin, better tahan dulu ambisi invest pakai utang. Mulai dari yang kecil, bangun pelan-pelan. Nggak usah iri sama orang lain yang keliatannya sukses duluan. Lebih baik lambat tapi aman, daripada cepat tapi ambyar.
Kesimpulan: Investasi Harusnya Bikin Tenang, Bukan Ketar-ketir
Saham dan utang itu kayak dua sisi yang beda: satu punya potensi cuan, satu lagi punya beban cicilan. Kalau dipaksa disatuin, risikonya nggak main-main. So, sebelum kamu gabungkan dua dunia ini, pastikan kamu siap mental, siap rugi, dan punya perencanaan yang matang.
Kalau belum? Lebih baik step back dulu. Investasi yang cerdas itu bukan soal berani ambil risiko, tapi tahu kapan harus ambil, dan kapan harus tahan.