PERBEDAAN SCALPING DAN SWING TRADING SAHAM

Last modified date

Scalping dan swing trading adalah dua gaya trading yang berbeda dalam hal pendekatan, jangka waktu, tujuan, dan strategi. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

  1. Jangka Waktu:
    • Scalping: Scalping adalah gaya trading jangka pendek yang berfokus pada pergerakan harga yang sangat cepat dan kecil dalam jangka waktu singkat. Scalper biasanya membuka dan menutup posisi dalam hitungan detik hingga beberapa menit.
    • Swing Trading: Swing trading adalah gaya trading jangka menengah hingga panjang yang berfokus pada memanfaatkan pergerakan harga yang lebih besar dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.
  2. Tujuan:
    • Scalping: Tujuan utama scalping adalah mengumpulkan keuntungan kecil dari pergerakan harga yang sering terjadi. Scalper tidak tertarik pada pergerakan harga jangka panjang dan fokus pada volume perdagangan yang tinggi.
    • Swing Trading: Tujuan swing trading adalah mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang lebih besar dan berdurasi lebih lama. Swing trader cenderung memegang posisi untuk beberapa hari hingga beberapa minggu.
  3. Strategi:
    • Scalping: Scalper mencari peluang dalam pergerakan harga yang sangat kecil dan sering menggunakan analisis teknikal yang sangat cepat, seperti grafik 1 atau 5 menit. Mereka sering menggunakan leverage tinggi dan volume perdagangan besar.
    • Swing Trading: Swing trader menggunakan analisis teknikal dan/atau fundamental untuk mengidentifikasi pergerakan harga yang berpotensi besar. Mereka cenderung memegang posisi selama lebih lama dan menggunakan leverage yang lebih rendah.
  4. Manajemen Risiko:
    • Scalping: Scalper cenderung memiliki rasio risiko-untung yang sangat tinggi, karena mereka mencari keuntungan kecil dalam waktu singkat. Mereka juga sering menggunakan stop-loss yang ketat.
    • Swing Trading: Swing trader memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam manajemen risiko mereka, karena mereka tidak terlalu khawatir tentang fluktuasi harga jangka pendek. Mereka dapat menggunakan stop-loss yang lebih longgar dan mengelola risiko dengan cara yang lebih strategis.
  5. Emosi dan Psikologi:
    • Scalping: Scalping memerlukan tingkat perhatian dan konsentrasi yang tinggi, sehingga bisa sangat menegangkan. Scalper harus mengendalikan emosi mereka dengan baik karena mereka sering berurusan dengan pergerakan harga yang sangat cepat.
    • Swing Trading: Swing trading lebih cocok untuk trader yang memiliki kesabaran dan dapat mengendalikan emosi mereka dalam jangka waktu yang lebih panjang.
  6. Komisi dan Biaya Transaksi:
    • Scalping: Scalper sering menghasilkan banyak perdagangan dalam satu sesi, yang dapat menghasilkan biaya transaksi yang tinggi karena komisi dan spread.
    • Swing Trading: Swing trader cenderung melakukan lebih sedikit perdagangan dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga biaya transaksi mereka cenderung lebih rendah.

Pilihan antara scalping dan swing trading tergantung pada preferensi pribadi, tingkat keterampilan, dan toleransi risiko masing-masing trader. Penting untuk memilih gaya trading yang sesuai dengan kepribadian dan tujuan investasi Anda.

Afditya Imam