Laba KAEF Anjlok Rp205,1 Miliar, Kok Bisa?
PT Kimia Farma (KAEF) membukukan pendapatan Rp4,4 triliun hingga periode 30 Juni 2022.
Perolehan ini turun 20,4% dari pendapatan Rp5,5 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Raihan pendaptan ini didukung oleh penjualan domestik Rp4,3 triliun dan penjualan luar negeri yang mencapai Rp60,9 miliar.
Produk generik menyumbang pendapatan terbesar mencapai Rp342,8 miliar, sisanya ditopang dari produk obat ethical mencapai Rp292,6 miliar, bahan baku Rp66,4 miliar dan pendapatan lainnya Rp33,7 miliar.
Dalam laporan keuangan perseroan, beban pokok pendapatan perseroan menjadi Rp2,9 triliun pada semester I 2022, turun 20,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian laba kotor KAEF menjadi Rp1,5 triliun pada semester I 2022, turun 20,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Lebih lanjut, perseroan membukukan rugi bersih Rp205,1 miliar pada semester I 2022, menyusut 256,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu di mana perseroan mencetak laba bersih Rp57,6 miliar.
Sementara per 30 Juni 2022, aset perseroan mencapai Rp18,4 triliun, naik tipis 3,7% dari catatan per 31 Desember 2021 yanghanya mencapai Rp17,7 triliun.
Liabilitas perseroan juga naik hingga 5,8% per 30 Juni 2022 menjadi Rp11,1 triliun, sedangkan per 31 Desember 2021 jumlahnya Rp10,5 triliun.