Kesalahan Umum dalam Nabung Saham dan Cara Menghindarinya

Last modified date

Banyak orang tertarik nabung saham karena pengen cuan di masa depan. Tapi sayangnya, gak sedikit juga yang malah rugi gara-gara salah strategi. Jangan sampai kamu ikut-ikutan! Biar nabung saham kamu sukses, yuk kenali kesalahan umum yang sering dilakukan pemula dan cara menghindarinya!


1. Gak Punya Tujuan Investasi

Banyak orang asal beli saham tanpa tahu tujuan investasinya. Akhirnya, baru turun dikit udah panik dan buru-buru jual rugi.

Solusi: Tentuin dulu tujuan kamu nabung saham. Misalnya:
✔️ Jangka pendek (1-3 tahun): Buat DP rumah atau modal usaha.
✔️ Jangka menengah (3-10 tahun): Dana pendidikan anak.
✔️ Jangka panjang (>10 tahun): Dana pensiun atau kebebasan finansial.

Kalau udah punya tujuan jelas, kamu jadi lebih sabar dan disiplin dalam investasi!


2. Asal Pilih Saham karena Ikut-ikutan (FOMO)

Pernah lihat saham naik drastis, terus langsung buru-buru beli karena takut ketinggalan? Hati-hati, itu jebakan FOMO (Fear of Missing Out)! Banyak pemula kejebak beli saham yang udah naik tinggi, terus malah nyangkut pas harganya turun.

Solusi: Pilih saham berdasarkan fundamental yang kuat, bukan karena ikut-ikutan. Beberapa ciri saham yang bagus buat ditabung:
✔️ Blue Chip (BBRI, TLKM, UNVR, dll.)
✔️ Punya profit stabil & prospek cerah
✔️ Sering bagi dividen

Jangan buru-buru beli saham cuma karena trending, riset dulu sebelum beli!


3. Taruh Semua Uang di Satu Saham (Gak Diversifikasi)

Kesalahan lain yang sering dilakukan pemula adalah all-in di satu saham. Kalau sahamnya naik, untungnya gede. Tapi kalau anjlok? Bisa rugi besar!

Solusi: Sebar investasi ke beberapa sektor biar risiko lebih terkontrol. Contohnya:
✔️ Perbankan (BBRI, BMRI)
✔️ Telekomunikasi (TLKM, MTEL)
✔️ Consumer Goods (UNVR, ICBP)

Dengan diversifikasi, kalau satu saham turun, yang lain bisa tetap stabil. Jadi, portofolio kamu lebih aman!


4. Gak Pakai Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

Banyak orang takut beli saham saat harga turun, tapi justru beli saat harga udah tinggi. Padahal, strategi terbaik buat nabung saham adalah Dollar Cost Averaging (DCA).

Solusi:
✔️ Tentukan budget tetap tiap bulan (misal Rp500.000 atau Rp1 juta).
✔️ Beli saham yang sama secara rutin, tanpa peduli harga naik atau turun.
✔️ Dalam jangka panjang, harga rata-rata saham jadi lebih stabil.

Dengan DCA, kamu gak perlu pusing mikirin waktu terbaik buat beli saham. Cukup konsisten dan disiplin nabung tiap bulan!


5. Gak Sabar dan Sering Jual-Beli Saham

Saham itu investasi jangka panjang, tapi banyak pemula yang gak sabar dan buru-buru jual saham begitu harga turun sedikit. Padahal, kalau sabar, harga saham bagus biasanya naik lagi dalam beberapa tahun.

Solusi:
✔️ Ingat tujuan jangka panjang! Jangan panik kalau harga turun sebentar.
✔️ Cek fundamental saham, bukan cuma harga harian.
✔️ Jangan jadi trader kalau niatnya nabung saham!

Kunci sukses nabung saham adalah sabar, disiplin, dan konsisten. Makin lama kamu tahan saham bagus, makin besar potensi keuntungannya!


Kesimpulan

Biar sukses nabung saham, hindari kesalahan-kesalahan ini:
❌ Gak punya tujuan investasi.
❌ Ikut-ikutan beli saham tanpa riset.
❌ All-in di satu saham tanpa diversifikasi.
❌ Gak pakai strategi Dollar Cost Averaging (DCA).
❌ Gak sabaran dan sering jual-beli saham.

Yang penting, pilih saham berkualitas, disiplin nabung tiap bulan, dan tetap sabar! Dengan strategi yang benar, cuan pasti datang seiring waktu.

Jadi, udah siap nabung saham dengan cara yang lebih cerdas? Gaskeun dari sekarang!

Afditya Imam