Investasi di Perusahaan Terbuka vs Tertutup: Bedanya Apa Sih?

Last modified date


Kalau kamu lagi belajar soal dunia investasi, pasti pernah denger istilah perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup. Kedua jenis perusahaan ini bisa jadi ladang investasi, tapi cara mainnya beda banget.

Yuk, kita bahas satu per satu, biar kamu nggak salah pilih “lapak” buat nanem uang πŸ’°


πŸ“’ 1. Perusahaan Terbuka: Bisa Dibeli Siapa Aja

Perusahaan terbuka itu yang sahamnya dijual bebas ke publik, biasanya lewat Bursa Efek Indonesia (BEI). Contohnya: BCA, Telkom, GoTo, Unilever, dan ratusan lainnya.

βœ… Siapa aja bisa beli sahamnya, mulai dari investor ritel kayak kamu dan aku, sampai investor gede.

βœ… Ada kode sahamnya yang bisa kamu cek di aplikasi trading (misal: BBCA, TLKM, GOTO, dsb).

βœ… Wajib transparan β€” laporan keuangan dipublikasikan, harus patuh ke regulasi OJK dan BEI.

βœ… Dikelola oleh banyak pemegang saham, jadi keputusan penting harus lewat RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

🟒 Contoh investasi: Kamu beli saham Telkom di aplikasi sekuritas, dan resmi jadi β€œpemilik kecil” perusahaan itu.


🀫 2. Perusahaan Tertutup: Eksklusif dan Terbatas

Perusahaan tertutup itu yang sahamnya nggak dijual ke publik. Kepemilikan saham hanya terbatas pada orang tertentu, misalnya pendiri, keluarga, atau grup tertentu.

❌ Nggak bisa dibeli bebas di pasar saham.

βœ… Biasanya perusahaan kecil-menengah (UMKM), startup, atau perusahaan keluarga.

βœ… Nggak wajib publikasi laporan keuangan, jadi info soal kinerja mereka bisa lebih terbatas.

βœ… Transaksi sahamnya (kalau ada) biasanya lewat jalur pribadi atau perjanjian antar pemilik.

🟑 Contoh investasi: Kamu diajak teman buat suntik modal ke bisnis kuliner miliknya. Kamu dapat sebagian saham dan untung jika bisnisnya cuan.


πŸ” Perbedaan Utama Secara Singkat:

KategoriPerusahaan TerbukaPerusahaan Tertutup
Saham bisa dibeli?Ya, oleh publikTidak, hanya investor tertentu
TransparansiTinggi, wajib laporan publikRendah, tergantung pemilik
RegulasiDiatur ketat oleh OJK & BEILebih bebas, selama sesuai hukum
Akses investorMudah lewat aplikasiTerbatas, biasanya lewat relasi pribadi
Contoh perusahaanBCA, Telkom, GoToStartup, bisnis keluarga, UMKM eksklusif

🧠 Jadi, Bagusan Investasi di Mana?

  • Kalau kamu baru mulai belajar investasi dan pengin likuid (bisa dijual kapan aja) β†’ perusahaan terbuka adalah pilihan ideal.
  • Kalau kamu punya akses ke bisnis keluarga atau startup dan siap ambil risiko tinggi β†’ investasi di perusahaan tertutup bisa jadi peluang besar (tapi juga berisiko).

✨ Kesimpulan

Mau terbuka atau tertutup, investasi itu soal tujuan, kenyamanan, dan pemahaman kamu. Jangan asal ikut-ikutan, pastikan kamu tahu profil risikomu dan paham apa yang kamu beli.

Karena uangmu berharga, jangan dititipin sembarangan! πŸ˜‰


Afditya Imam