ISTILAH THROWBACK DALAM SAHAM

Last modified date

Dalam konteks saham, istilah “throwback” merujuk pada suatu pola atau fenomena di pasar saham di mana harga saham mengalami koreksi atau penurunan setelah mengalami kenaikan yang signifikan. Dalam bahasa Indonesia, istilah throwback dapat diartikan sebagai “penarikan kembali” atau “mundur sejenak.”

Throwback mirip dengan istilah “pullback,” tetapi ada perbedaan subtil antara keduanya. Sementara pullback mengacu pada penurunan harga sementara setelah kenaikan yang lebih besar, throwback lebih khusus menggambarkan situasi di mana harga saham mengalami penurunan setelah mencapai level resistensi teknis yang signifikan.

Level resistensi adalah level harga tertentu di mana harga saham cenderung menemui tekanan menjual yang lebih besar, sehingga sulit untuk naik melebihi level tersebut. Saat harga saham mencapai level resistensi dan kemudian mengalami penurunan, penurunan tersebut disebut sebagai throwback.

Throwback sering terjadi sebagai bagian dari proses konsolidasi harga setelah saham mengalami lonjakan harga yang signifikan. Jika harga saham berhasil mengatasi level resistensi setelah throwback, ini dapat dianggap sebagai sinyal positif bahwa saham berpotensi melanjutkan tren naiknya.

Namun, seperti halnya pullback, throwback juga harus dianalisis dengan menggunakan alat analisis teknikal dan fundamental yang tepat untuk memahami apakah penurunan harga tersebut hanya koreksi sementara atau mungkin mengindikasikan perubahan tren yang lebih besar.

Penting untuk diingat bahwa pasar saham sangat dinamis dan kompleks, dan tidak ada pola tunggal yang dapat diandalkan sepenuhnya untuk membuat keputusan investasi atau trading. Sebagai investor atau trader, penting untuk melakukan riset mendalam, menggabungkan analisis teknikal dan fundamental, dan memahami risiko yang terlibat dalam berinvestasi di pasar saham.

Afditya Imam