5 INDIKATOR EMITEN BISA BANGKRUT
Ya, emiten bisa mengalami kebangkrutan. Emiten adalah perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal (bursa efek), dan seperti perusahaan lainnya, mereka menghadapi risiko kebangkrutan.
Kebangkrutan emiten bisa terjadi jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang berat dan tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya, seperti membayar utang, bunga, atau biaya operasional.
Beberapa penyebab umum kebangkrutan emiten meliputi:
- Kinerja Keuangan yang Buruk: Jika perusahaan mengalami kerugian terus-menerus atau pendapatan menurun secara signifikan, maka dana perusahaan bisa habis untuk menutupi biaya operasional.
- Utang yang Tinggi: Beban utang yang besar tanpa pertumbuhan pendapatan dapat membuat perusahaan kesulitan membayar cicilan utang, yang bisa memicu gagal bayar atau default.
- Ketergantungan pada Industri Tertentu: Jika emiten sangat bergantung pada satu sektor yang sedang mengalami penurunan, seperti minyak, pertambangan, atau teknologi tertentu, mereka berisiko bangkrut ketika sektor tersebut mengalami masalah.
- Pengelolaan yang Buruk: Manajemen yang tidak efektif, keputusan investasi yang buruk, atau penyalahgunaan dana perusahaan juga bisa mempercepat kebangkrutan.
- Kondisi Ekonomi Global dan Lokal: Resesi, inflasi, dan perubahan kebijakan pemerintah (misalnya, pajak atau regulasi yang ketat) bisa mengganggu operasi perusahaan dan memicu kebangkrutan.
Jika suatu emiten bangkrut, investor saham biasanya akan terkena dampaknya, karena nilai saham mereka bisa menjadi sangat rendah atau bahkan tidak berharga.