SAHAM YANG DIHINDARI PARA INVESTOR
Saham yang dihindari oleh para investor biasanya memiliki karakteristik yang membuatnya tidak menarik atau berpotensi mengakibatkan kerugian. Berikut adalah beberapa contoh ciri-ciri saham yang sering dihindari oleh investor:
- Perusahaan dengan Kinerja Keuangan yang Buruk: Saham perusahaan yang mengalami kinerja keuangan buruk, seperti penurunan pendapatan, kerugian yang berkelanjutan, atau penurunan laba, cenderung dihindari oleh investor karena potensi risiko investasi yang tinggi.
- Riwayat Dividen yang Tidak Konsisten: Saham perusahaan yang tidak konsisten dalam membayar dividen atau bahkan tidak membayar dividen sama sekali mungkin dihindari oleh investor yang mencari pendapatan dividen yang stabil.
- Risiko Industri yang Tinggi: Saham perusahaan dalam industri yang dianggap berisiko tinggi, seperti industri yang sangat tergantung pada fluktuasi harga komoditas atau terpengaruh oleh peraturan pemerintah yang berubah-ubah, cenderung dihindari oleh investor yang lebih memilih stabilitas.
- Utang yang Tinggi: Saham perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi cenderung dihindari oleh investor karena risiko gagal bayar yang lebih besar dan biaya keuangan yang tinggi.
- Manajemen yang Tidak Kompeten atau Tidak Terpercaya: Saham perusahaan dengan manajemen yang dianggap tidak kompeten, tidak jujur, atau tidak dapat diandalkan cenderung dihindari oleh investor karena kurangnya keyakinan dalam kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya.
- Tren Penjualan Saham Oleh Insider: Jika para insider perusahaan, seperti manajemen eksekutif atau pemegang saham mayoritas, terus menjual saham mereka secara besar-besaran, hal ini mungkin menjadi sinyal negatif bagi investor dan membuat mereka menghindari saham tersebut.
- Skandal atau Kontroversi: Saham perusahaan yang terlibat dalam skandal, kontroversi hukum, atau reputasi yang buruk cenderung dihindari oleh investor karena risiko reputasi dan dampak negatifnya terhadap nilai saham.
Penting untuk dicatat bahwa setiap investor memiliki preferensi dan toleransi risiko yang berbeda, sehingga saham yang dihindari oleh satu investor mungkin menarik bagi investor lain. Namun demikian, melakukan penelitian menyeluruh dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dan risiko adalah penting dalam pengambilan keputusan investasi.